REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perusahaan di Amerika Serikat kini bisa menjadi perusahaan publik dengan mudah. Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menyetujui proposal Bursa Efek New York (NYSE) yang mengusulkan agar perusahaan tanpa melalui mekanisme penawaran umum perdana (IPO).
Langkah tersebut merupakan terobosan bagi operator bursa. Dengan alternatif tersebut, perusahaan dapat menghimpun dana di pasar modal hanya dengan pencatatan saham secara langsung.
Langkah ini dinilai memperluas pilihan yang tersedia bagi perusahaan swasta untuk go public tanpa perlu merasa khawatir akan dipermainkan oleh bank investasi dalam proses IPO.
"Kami bukan menghapus IPO. Kami mencoba untuk menciptakan lebih banyak pilihan bagi perusahaan dan investor yang ingin memasuki pasar publik," kata Wakil Ketua dan Kepala Komersial NYSE John Tuttle dikutip Reuters, Kamis (27/8).
Terobosan ini datang pada saat pasar modal AS berada di tengah kebangkitan setelah pandemi Covid-19. Pasalnya, banyak perusahaan yang memutuskan untuk menunda melakukan IPO sejak awal tahun ini.
Peter Thiel-backed Palantir Technologies and Asana adalah beberapa perusahaan rintisan swasta terkenal yang memilih masuk ke pasar publik melalui mekanisme pencatatan langsung ini.
Sebelumnya, NYSE telah sempat mengajukan proposal yang sama pada Desember tahun lalu. Namun, SEC saat itu masih menolaknya. Selain NYSE, usulan yang sama juga pernah diajukan oleh operator Nasdaq.