Kamis 27 Aug 2020 17:49 WIB

7 Ayat Berikut Jelaskan Mengapa Ada Kesulitan dalam Hidup  

Terdapat tujuh ayat yang menjelaskan maksud adanya kesulitan hidup

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat tujuh ayat yang menjelaskan maksud adanya kesulitan hidup Ilustrasi kehidupan
Foto: Pixabay
Terdapat tujuh ayat yang menjelaskan maksud adanya kesulitan hidup Ilustrasi kehidupan

REPUBLIKA.CO.ID, Mengalami masa-masa sulit seperti yang kita alami sebagai umat Islam saat ini, cukup melegakan membaca janji Allah SWT dalam Alquran sebagaimana dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6: 

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Baca Juga

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.“

Namun pemikiran yang muncul di benak semua orang adalah, mengapa kita harus melalui kesulitan sejak awal? Mengapa Allah SWT tidak menjadikan hidup kita menyenangkan? 

Mengapa kita harus melihat orang-orang di Suriah terbunuh dan terluka? Mengapa Muslim menderita akibat Islamofobia yang merenggut hak atau semangat mereka untuk sedikitnya? 

Kali ini akan dijelaskan sebagaimana dilansir di About Islam. Membaca firman-firman Allah SWT dalam Alquran, seseorang dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dan memahami kebijaksanaan agung di balik situasi tersebut. 

Berikut  tujuh ayat Alquran yang menjelaskan tentang mengapa ada masa sulit kehidupan.

1. QS Muhammad ayat 4

فَإِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّىٰ إِذَا أَثْخَنْتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّىٰ تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ۚ ذَٰلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ ۗ وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ

“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.”

Mungkin penjelasan pertama dan terpenting tentang mengapa orang-orang yang benar harus melalui masa-masa sulit dijelaskan oleh ayat yang fasih di atas. Allah menyatakan bahwa Dia dapat mengalahkan musuh-musuh-Nya tanpa bantuan orang-orang beriman. Dia, tentu, mampu melakukan apa saja. 

Namun, sunnah (hukum) Allah adalah melakukan itu melalui kita sehingga kita akan diuji. Hidup ini tidak lain adalah ujian. (QS Al-Mulk: 2).

Bagian dari ujian ini adalah agar Allah menunjukkan siapa yang akan membela kebenaran dan mendukungnya. Jika bukan karena masa-masa sulit seperti ini, orang akan selalu mengklaim bahwa mereka berdiri pada kebenaran. Klaim ini harus diverifikasi dengan ujian dan kesengsaraan. (QS Al-`Ankabut: 2)

2. QS Al-Baqarah ayat 214 

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”

Pernyataan dalam ayat tersebut dibuat sekelompok orang beriman dan utusan mereka ketika mereka tersentuh oleh kesulitan dan mereka terguncang di jalan menuju Allah. Allah berfirman kepada Rasul-Nya, kepada orang-orang beriman, dan kepada seluruh umat manusia bahwa jalan menuju Allah penuh dengan masa-masa sulit ini: 

Ketika ayat tersebut menegaskan kembali bahwa menghadapi kesulitan yang tidak dapat dihindari, hal ini membawa perhatian pembaca pada tiga keyakinan penting yaitu kemenangan adalah milik Allah, sangat dekat, dan sebut Dia untuk mewujudkannya.

Kesulitan membantu menghubungkan orang-orang yang beriman kepada Allah secara komprehensif. Hati mereka akan melekat pada-Nya dan harapan mereka hanya akan ada di dalam Dia. Masa-masa sulit memelihara tauhid di hati orang-orang beriman dengan cara yang tidak mungkin dilakukan pada saat-saat mudah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement