Ahad 30 Aug 2020 10:00 WIB

Tak Gelar Acara Besar-besaran, Pengantin Ingin Simple Makeup

Dewy look yang tadinya tak dilirik kini menjadi tren riasan pengantin.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Calon pengantin wanita diiringi keluarga memasuki lokasi akad nikah di masa zona hijau Covid-19 Kota Sukabumi, Ahad (12/7). Tren riasan pengantin semasa pandemi bergeser dari dempul tebal menjadi dewy look.
Foto: riga nurul iman
Calon pengantin wanita diiringi keluarga memasuki lokasi akad nikah di masa zona hijau Covid-19 Kota Sukabumi, Ahad (12/7). Tren riasan pengantin semasa pandemi bergeser dari dempul tebal menjadi dewy look.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perubahan akibat pandemi sangat terasa di sejumlah bidang, tak terkecuali industri kecantikan. Makeup Artist (MUA) Allyssa Hawadi mengatakan, ada pergeseran permintaan riasan pengantin selama masa pandemi.

"Klien aku lebih banyak pengen makeup basah ala Korea (dewy look)," kata Allyssa dalam "Bincang Shopee 9.9 Beauty Day: Kreativitas Industri Kecantikan di Tengah Pandemi," Kamis (27/8).

Baca Juga

Masa pandemi membuat acara pernikahan yang biasanya diselenggarakan besar-besaran di gedung menjadi lebih intim dan kecil. Bahkan, sejumlah pengantin juga ada yang lebih memilih menikah di Kantor Urusan Agama saja, tanpa acara resepsi.

Allyssa pun mengatakan, banyak kliennya yang meminta simple makeup. Padahal, sebelumnya, makeup pengantin itu selalu matte dan "dempul", karena harus menyambut tamu dan waktu yang lama.

Pandemi membuat acara pernikahan hanya berlangsung singkat. Karena itu, mereka tidak lagi tertarik dengan makeup tebal dan matte. Klien Allyssa banyak yang tertarik mencoba riasan dewy look.

"Jadi mereka suka makeup dewy. Yang tadinya nggak bisa diaplikasikan karena takutnya nggak tahan lama, sekarang bisa dipakai untuk acara pernikahan," ujar Allyssa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement