Selasa 01 Sep 2020 11:21 WIB

OTG Cilik Masih Bisa Sebarkan Virus Berminggu-minggu Lamanya

Penyebaran virus corona oleh anak-anak bisa terjadi dalam waktu yang cukup lama.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Orang tua memakaikan anaknya masker (ilustrasi). Peneliti mengungkap bahwa anak-anak positif Covid-19 dapat menyebarkan virus corona berminggu-minggu lamanya meski mereka tak merasakan gejala penyakitnya.
Foto: www.freepik.com
Orang tua memakaikan anaknya masker (ilustrasi). Peneliti mengungkap bahwa anak-anak positif Covid-19 dapat menyebarkan virus corona berminggu-minggu lamanya meski mereka tak merasakan gejala penyakitnya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Saat sekolah di berbagai negara mulai dibuka kembali, sebuah studi baru memerinci penyebaran virus corona tipe baru, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 oleh anak-anak. Para bocah yang positif Covid-19, masih dapat menyebarkan infeksi selama berminggu-minggu meski mereka tak merasakan gejala penyakit.

Dua ilmuwan yang berbasis di Washington membuat penemuan dengan menganalisis anak-anak Korea Selatan yang dirawat di rumah sakit karena mereka dites positif Covid-19. Sebanyak empat dari 10 orang anak tidak memiliki gejala (OTG) atau hanya mengembangkan gejala ringan.

Baca Juga

Ilmuwan Roberta L DeBiasi dan Meghan Delaney menganalisis kasus 91 anak di 22 rumah sakit di seluruh Korea Selatan karena dokter di sana tidak seperti di AS, tidak memulangkan pasien sampai mereka pulih sepenuhnya. Tim menemukan kira-kira seperlima dari anak-anak tidak pernah memiliki gejala, seperlima lainnya pada awalnya tidak menunjukkan gejala kemudian berkembang memiliki gejala ringan, dan tiga perlima mengalami gejala sejak awal.

Dilansir Fox News, Selasa (1/9), DeBiasi dan Delaney telah menemukan rentang waktu yang panjang bahwa anak-anak dapat mengalami gejala Covid-19 dari tiga hari hingga tiga pekan.  Setengah dari anak-anak dengan gejala dan seperlima dari anak-anak tanpa gejala masih menyebarkan virus corona tiga minggu setelah mereka terinfeksi.

Studi mereka, yang diterbitkan di situs web JAMA Pediatrics, didasarkan pada penelitian di Boston, AS yang menemukan bahwa anak-anak membawa banyak virus, termasuk virus corona. Para peneliti Boston, yang menerbitkan temuan mereka pada 1 Agustus di Journal of Pediatrics, melakukan swap hidung dan tenggorokan pada anak-anak di bawah usia 21 tahun.

Mereka menemukan bahwa anak-anak memiliki tingkat virus corona yang jauh lebih tinggi daripada orang dewasa pasien Covid-19 yang berada di unit perawatan intensif dan reseptor ACE-2 yang jauh lebih sedikit, yang menurut para ahli adalah cara infeksi masuk ke tubuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement