Selasa 01 Sep 2020 14:59 WIB

Cara Bedakan Gejala Covid-19 dan Alergi

Alergi dan Covid-19 memiliki gejala umum yang sama, namun ada satu pembedanya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Anak demam (Ilustrasi). Infeksi virus, bukan cuma Covid-19, dapat memunculkan gejala-gejala serupa alergi yang biasanya disertai dengan demam.
Foto: republika/ yogi ardhi
Anak demam (Ilustrasi). Infeksi virus, bukan cuma Covid-19, dapat memunculkan gejala-gejala serupa alergi yang biasanya disertai dengan demam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit Covid-19 dan alergi musiman memiliki gejala umum yang sama. Meski begitu, ada beberapa cara yang dapat membantu membedakan Covid-19 dan alergi musiman.

"Membedakan alergi dan infeksi dari Covid-19 bisa menjadi sulit," ungkap dokter dari departemen kedaruratan pusat pelayanan kesehatan Northwell Health Long Island Jewish Dr Fred Davis, seperti dilansir Fox News.

Baca Juga

photo
Tiga gejala baru Covid-19 menurut CDC AS. - (Republika)

Dr Davis mengatakan, baik Covid-19 maupun alergi dapat memunculkan gejala seperti hidung beringus, batuk, dan hidung tersumbat. Yang menjadi perbedaan mendasar dari keduanya adalah demam.

Orang yang mengalami alergi biasanya akan mengalami gejala, seperti hidung beringus, batuk, atau hidung tersumbat tanpa disertai dengan demam. Sebaliknya, infeksi virus seperti Covid-19 dapat memunculkan gejala-gejala serupa yang biasanya disertai dengan demam.

Perbedaan lainnya adalah gejala gatal, mata berair, dan bersin. Ketiga gejala ini lebih umum dikaitkan dengan alergi, bukan dengan Covid-19.

Covid-19 juga dapat memunculkan gejala-gejala yang umumnya tidak terjadi pada kasus alergi. Beberapa di antaranya adalah menggigil dan nyeri otot, demam, muntah dan mual, diare, serta kehilangan indra penciuman dan perasa secara tiba-tiba menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit itu menyoroti bahwa kemiripan beberapa gejala Covid-19 dan alergi dapat memunculkan kekhwatiran, khususnya ketika anak-anak sudah kembali bersekolah. Bila orang tua tidak yakin atau merasa anak mungkin terinfeksi Covid-19, ada baiknya anak menjalani tes Covid-19.

Selain itu, penting pula untuk memberi tahu pihak sekolah mengenai kondisi anak. Yang tak kalah penting adalah tetap menjalani panduan untuk karantina mandiri demi menekan risiko penularan.

CDC mengimbau agar orang tua segera membawa anak ke fasilitas layanan kesehatan bila mengalami gejala kesulitan bernapas. Sebagai upaya pencegahan, CDC juga menganjurkan semua orang untuk sering mencuci tangan, menjaga jarak fisik dari orang lain, dan menggunakan masker.

Penggunaan masker juga sebaiknya diterapkan pada anak berusia di atas dua tahun untuk menghindari paparan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19. Penggunaan masker baik untuk orang-orang yang memiliki alergi karena dapat menghindari penderita alergi dari paparan alergen yang dapat memicu reaksi alergi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement