Selasa 01 Sep 2020 18:08 WIB

Besok, PDIP Umumkan Calon Kepala Daerah di Pilkada Surabaya

Besok, PDIP akan umumkan calon kepala daerah di Pilkada Surabaya

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: istimewa
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya akan mengumumkan calon kepala daerah yang diusung di Pilkada Surabaya pada Rabu (2/9) besok. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, PDIP tak mau terburu-buru dalam memutuskan siapa calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada.

"Puncak pengumuman calon akan dilakukan dalam Rapat DPP PDI Perjuangan yang dinyatakan terbuka untuk umum, dan dilakukan secara daring pada tanggal 2 September 2020 pada pukul 14.00 WIB," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (1/9).

Baca Juga

Hasto menyebutkan, PDI Perjuangan menempatkan Kota Surabaya sebagai panggung politik utama setelah Jakarta. Surabaya, lanjutnya, tidak hanya kota terbesar kedua Indonesia. Surabaya telah menjadi best practices kota sederet prestasi.

"Surabaya sangat layak ditempatkan sebagai puncak pengumuman calon kepala daerah dan wakil kepala daerah PDI Perjuangan. Di kota inilah semangat nasionalisme dan patriotisme tumbuh subur. Di kota inilah semangat hubbul wathon minal iman berkumandang menghalau bala tentara Sekutu," jelas Hasto.

Atas dasar semangat perjuangan itu, PDI Perjuangan meyakini bahwa rakyat Surabaya memiliki kesadaran dan semangat juang untuk menjaga Surabaya agar tidak jatuh ke tangan mereka yang ingin merombak tata keindahan kota, hanya karena daya gerak kekuatan modal. "Bagaikan pasukan sekutu yang mencoba merampas kedaulatan NKRI dengan NICA di belakangnya, kini pun ada kekuatan tersembunyi yang mencoba hadir dengan 'meriam kapitalnya' untuk merebut Surabaya. Pertimbangan mereka murni kekuasaan dan kapital," ujarnya.

Bagi PDI Perjuangan, kekuasaan itu membangun peradaban, terlebih untuk Kota Surabaya yang telah hadir sebagai laboratorium politik dimana Pancasila begitu membumi. Kepemimpinan Tri Rismaharini bersama seluruh jajaran birokrasi dirasakan betul kehadirannya oleh masyarakat Surabaya.  Kesemuanya membentuk modal sosial sebagai benteng pertahanan rakyat agar Surabaya tidak jatuh ke tangan yang salah.

"Hal itulah yang menyebabkan mengapa PDI Perjuangan begitu hati-hati, dan Ibu Megawati Soekarnoputri pun memertimbangkan dengan seksama, dengan bening, sebab keputusan terhadap sosok pemimpin Surabaya tersebut berkorelasi langsung terhadap kehidupan rakyat kecil, dan juga menentukan arah masa depan Kota Surabaya yang begitu indah dan asri," kata Hasto.

Bahkan, tambah dia, demi tanggung jawab itu pengumuman Kota Surabaya pun dilakukan secara khusus.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement