Kamis 03 Sep 2020 12:29 WIB

Putaran Energi Positif Kebaikan

Energi positif itu sesungguhnya tidak akan pernah hilang.

Red: Ani Nursalikah
Putaran Energi Positif Kebaikan
Foto: ANTARA
Putaran Energi Positif Kebaikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diriwayatkan dalam kitab “Adabul-Mufrad Lil-Imam Al-Bukhari” dan juga Imam As-Suyuthi, yang dinukil oleh ulama kharismatik asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz dalam salah satu ceramahnya. Dulu, ada seorang yang meminta-minta datang mengetuk pintu rumah Rasulullah. “Wahai Rasul, jika engkau berkenan aku ingin meminta sedekah darimu.” Rasulullah yang saat itu sedang bersama Aisyah r.a. bersabda, “Wahai Aisyah berikan jubah itu kepada orang itu”. Sayyidah ‘Aisyah pun melaksanakan perintah Rasul. 

Dengan hati penuh rasa syukur, peminta itu menerima pemberian beliau. Ia segera bergegas menuju pasar dan berseru di keramaian, “Wahai manusia, siapakah di antara kalian yang mau membeli jubah Rasulullah?”

Baca Juga

Karena menyebut nama Rasulullah, orang-orang pun cepat berkumpul. Semua ingin membeli­nya. Di pinggiran kerumunan itu, ada seorang kaya namun buta yang mendengar seruan tersebut. Ia lalu menyuruh budaknya agar membelinya dengan harga berapapun yang diminta. “Idzhab wa-hdhur al-‘abaa’ah mahmaa ghalaa tsamanuha”. Bahkan, si kaya itu berjajnji, “Jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu akan kumerdekakan.”

Luar biasa. Dengan ijin Allah budak itu berhasil mendapatkannya. Diserahkan jubah itu pada majikannya yang buta tadi. Alangkah bahagianya si buta itu. Dengan memegang baju Rasulullah itu, orang buta tersebut kemudian berdoa, “Ya Rabb, bi haqqi Rasulillah shalallahu alaihi wa sallam wa barakati ‘abaa’atihi ath-thaahirah baina yadayya a‘id ilayya bashari (Ya Allah, kembalikanlah pandanganku ini dengan kemuliaan jubahnya Rasulullah SAW).” Ucapnya berdoa sambil mengusap-usap jubahnya Rasulullah SAW ke matanya yang buta itu. Subhanallah, dengan izin Allah si buta itu disembuhkan oleh Allah dan dapat melihat kembali.