Kamis 03 Sep 2020 17:27 WIB

MUI Bekasi Minta Pembukaan Bioskop Ditunda

Penerapan protokol kesehatan di ruang-ruang hiburan terbuka juga harus diperketat.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana bioskop mobil di Bekasi
Foto: Shelbi Asrianti/Republika
Suasana bioskop mobil di Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, meminta pemerintah kota menunda rencana pembukaan bioskop di wilayah tersebut. Sekretaris Umum MUI Kota Bekasi, Hasnul Pasaribu, mengatakan, penundaan pembukaan bioskop lantaran kondisi Covid-19 yang masih belum terkendali.

“Covid-19 belum turun, malah justru semakin belum terkendali,” kata Hasnul kepada wartawan, Kamis (3/9).

Dia menuturkan, alasan pembukaan bioskop untuk mendapatkan rasa bahagia sangat relatif. Sebab hal itu bergantung pada film yang ditonton.

Sebaliknya, justru ia mengimbau pada pemerintah kota untuk bisa memperketat penerapan protokol kesehatan di ruang-ruang hiburan terbuka, seperti pantai, puncak dan tempat rekreasi terbuka lainnya.

“Rasa bahagia itu relatif, sebab tergantung jenis film yang ditonton. Kalau hanya alasan rasa bahagia, lebih baik rekreasi di pantai, puncak, atau di tempat rekreasi yang suasana alam terbuka,” terang dia.

Lebih lanjut, Hasnul menyampaikan, seketat apapun protokol kesehatan yang diberlakukan untuk menonton bioskop, rasa waswas dan khawatir tertular virus akan tetap menggelayuti penonton.

“Hendaknya pengusaha bioskop bersabar dulu, untuk membuka lahan bisnisnya hingga suasananya benar-benar aman,” jelas dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement