Ahad 06 Sep 2020 15:57 WIB

Ketua DPD PDIP Sumbar Kecewa dengan Sikap Mulyadi-Ali

Ketua DPD Sumbar mengaku kecewa dengan sikap Mulyadi-Ali.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Logo PDIP (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Logo PDIP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Barat (Sumbar), Alex Indra mengatakan bahwa pasangan Mulyadi-Ali Mukhni telah mengembalikan surat rekomendasi dukungan PDIP, untuk Pilkada Sumbar, menyusul polemik pernyataan Puan Maharani. Alex mengaku kecewa dengan sikap Mulyadi-Ali Mukhni.

"Kemarin orang yang sama mewakili paslon mengembalikan B1KWK kepada kami dengan demikian drama yang ngalor ngidul ini telah mencapai ujungnya," kata Alex Indra di Jakarta, Ahad (6/9).

Baca Juga

Alex mengaku kecewa dengan sikap pasangan Mulyadi-Ali Mukhni yang tidak secara langsung mengembalikan surat rekomendasi tersebut. Menurutnya, mereka seharusnya mengembalikan surat rekomendasi itu secara tatap muka.

Alex mengatakan, pasangan calon tersebut telah menerima penyerahan rekomendasi dengan disaksikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di DPP PDIP pada Rabu lalu. Dia mengatakan, seharusnya pengunduran diri juga dilakukan tidak melalui media.

"Saya sangat kecewa karena harus mengetahui hal tersebut dari media, harusnya sebagai orang yang dituakan bisa memberikan teladan pada kami, datang nampak muka pergi nampak punggung," katanya.

Alex menambahkan, DPD PDIP Sumbar telah memilih untuk tidak mengikuti Pilgub 2020 dan telah diajukan kepada DPP partai. Dia mengatakan, PDIP berpandangan bahwa berpolitik bukan hanya soal menang-kalah, tidak sekedar tentang kontestasi tapi lebih pada membangun dan menjaga tata nilai.

"Kami tidak larut dalam persoalan ini, sejak awal pandemi sampai saat ini dan ke depannya PDI Perjuangan Sumatera Barat akan terus bergotong royong melaksanakan bakti sosial meringankan beban masyarakat yang terdampak," tegasnya.

Seperti diketahui, Ali Mukhni memberikan pernyataan melalui video bahwa ia dan Mulyadi hanya diusung oleh Demokrat dan PAN ketika mendaftar di KPUD. Keduanya sepakat mengambil keputusan itu setelah mendengar masukan dari berbagai pihak.

Dia menyatakan bahwa pihaknya mengembalikan SK rekomendasi dukungan PDIP karena didorong oleh masyarakat Sumbar di ranah Minang maupun di rantau dan masukan dari banyak tokoh masyarakat Minang. Mereka mengaku kecewa terhadap pernyataan Puan Maharani.

Sebelumnya, saat mengumumkan rekomendasi calon kepala daerah Sumbar, Puan berharap agar provinsi tersebut mendukung negara Pancasila. Kendati, Puan tidak menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya itu. Adapun dalam Pilkada Sumbar, PDIP mendukung pasangan Mulyadi-Ali Mugni.

"Untuk Provinsi Sumatera Barat rekomendasi diberikan kepada Mulyadi dan Ali Mukhni. Semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement