REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE — Pihak berwenang Australia memutuskan untuk memperpanjang aturan pembatasan lockdown (karantina wilayah) di Melbourne selama dua minggu ke depan. Langkah ini kembali dilakukan karena jumlah kasus infeksi virus corona jenis baru (COVID-19) yang belum mengalami penurunan.
Selain itu, lockdown kembali dilakukan untuk mencegah potensi lonjakan kasus COVID-19 dan gelombang wabah yang ketiga. Warga di Melbourne sebelumnya dijadwalkan untuk tidak lagi menjalani pembatasan yang telah dilakukan dalam enam pekan terakhir.
Perdana Menteri untuk negara bagian Victoria, Daniel Andrews mengatakan lockdown di Melbourne akan berlaku hingga 28 September. Ia mengatakan jika aturan pembatasan dicabut terlalu cepat atau seperti saat ini, maka potensi jumlah kasus COVID-19 yang meningkat dan kota itu serta seluruh Australia akan sulit kembali normal.
“Jika kami membuka terlalu cepat, kami memiliki kemungkinan tidak akan benar-benar kembali normal. Kami baru saja medulai gelombang ketiga wabah COVID-19,” ujar Andrews dalam sebuah pernyataan, dilansir SCMP, Senin (7/9).