Senin 07 Sep 2020 15:00 WIB

Disdik Verifikasi Kesiapan KBM Sekolah

Sekolah yang lolos verifikasi adalah SMAN 5 Kota Tasikmalaya dan SMA Al Mutaqqin

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan mempermudah sejumlah persyaratan agar sekolah bisa kembali menggelar kegaiatan belajar (KBM) secara tatap muka. Hal itu dilakukan agar sekolah tak terbebani dengan peryaratan yang ada..Tampak suasana SDN di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Senin (10/8).
Foto: dok Bayu Adji P
Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan mempermudah sejumlah persyaratan agar sekolah bisa kembali menggelar kegaiatan belajar (KBM) secara tatap muka. Hal itu dilakukan agar sekolah tak terbebani dengan peryaratan yang ada..Tampak suasana SDN di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Senin (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat (Jabar) Wilayah XII Tasikmalaya telah melakukan verifikasi kesiapan menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka ke sejumlah sekolah. Dari hasil verifikasi itu, dua sekolah di Kota Tasikmalaya dinilai telah layak menggelar KBM tatap muka. 

Pengawas Pembina SMA, KCD Pendidikan Jabar Wilayah XII Tasikmalaya, Dadang Abdul Patah mengatakan, sekolah yang telah lolos verifikasi adalah SMAN 5 Kota Tasikmalaya dan SMA Al Mutaqqin Kota Tasikmalaya. Dua sekolah itu dianggap siap menggelar KBM tatap muka.

"Mereka sudah melakukan swab test dan mengajukan usulan (untuk kembali dibuka) ke wali kota. Juga menyiapkan sarana dan prasarana," kata dia, Senin (7/9).

Kendati demikian, dua sekolah itu tak bisa serta merta menggelar KBM tatap muka. Untuk memutuskan KBM tatap muka harus melalui verifikasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Kota Tasikmalaya. 

Ia mengatakan, meski dua sekolah ini sudah lolos verifikasi dari KCD, kebijakan akhir untuk menggelar tatap muka ada di tangan Gugus Tugas. "Izin akhir ada di tangan pemda," kata dia.

Dadang menambahkan, sekolah lain juga diminta terus menyiapkan diri terkait sarana dan prasarana protokol kesehatan. Dengan begitu, sekolah lain juga bisa secepatnya menggelar tatap muka.

"Proses pembelajaran nanti juga dilakukan secara terbatas. Maksimal 50 persen. Tak bisa langsung normal. Selain itu juga harus ada izin dari orang tua siswa," kata dia. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement