REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 211 anak berusia di bawah 0 hingga 19 tahun di Kota Bekasi terpapar Covid-19. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyebut angka itu merupakan jumlah kumulatif dari Maret hingga 6 September 2020.
“Untuk kasus anak di Kota Bekasi 0-19 tahun dari Maret sampai Agustus itu ada 211 kasus,” kata Pepen, sapaan akrabnya, di Stadion Patriot Candrabraga, Kota Bekasi, Selasa (8/9).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Dezy Syukrawati, menuturkan, penularan kasus Covid-19 kepada anak-anak di bawah umur ini bukan hanya berasal dari klaster keluarga saja melainkan imported case.
“Ada juga anak yang enggak tau kontak asalnya seperti apa atau dengan siapa. Ada anak yang positif tapi bapak dan ibunya tidak,” kata Dezy saat dihubungi wartawan.
Dezy menjelaskan, penularan virus asal Wuhan, China kepada anak-anak di Kota Bekasi ini bisa terjadi karena kontak langsung dengan keluarga lainnya. Ia juga mengatakan, dari 211 kasus, tidak ada indikasi infeksi dari pembelajaran simulasi pembelajaran tatap muka yang sempat diberlakukan pada Juli lalu.
“Uji coba tatap muka itu tidak ditemukan, tidak teridentifikasi ke arah sana. Karena kalau sakit dia tidak ikut tatap muka dan biasanya dia dari kegiatan keluarga ya,” terang dia.
Dezy mengimbau kepada para orang tua, untuk tetap memperketat protokol kesehatan bagi anak-anak mereka. Meski diperbolehkan bermain, namun tetap mengenakan masker dan hindari kontak secara langsung dengan orang lain.