Rabu 09 Sep 2020 11:02 WIB

Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSKIA Bandung Penuh Terisi

Ruang isolasi pasien Covid-19 di RSKIA Bandung penuh terisi pasien OTG.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 34 ruangan isolasi bagi pasien positif Covid-19 di lantai 11 Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung penuh terisi sejak dua pekan terakhir. Oleh karena itu, pihak manajemen sedang berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 untuk menyampaikan kondisi tersebut

"34 tempat tidur untuk ruang isolasi OTG (orang tanpa gejala), sekarang penuh," ujar Direktur RSKIA Bandung, Taat Tagore di Balai Kota Bandung, Rabu (9/9). 

Baca Juga

Menurutnya, ruang isolasi didominasi oleh pasien positif covid-19 dengan status OTG. "Saat ini penuh, itu khusus orang OTG artinya orang yang harus isolasi mandiri tapi di rumah ada pertimbangan khusus ada anak bayi, ada orangtua dan rumahnya kecil kesana kesini ketemu terus. Mereka memilih isolasi di ruangan kita," katanya.

Taat menjelaskan pengaturan administrasi pasien positif covid-19 yang masuk ke ruang isolasi di RSKIA merupakan kewenangan Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya berkoordinasi untuk memastikan langkah selanjutnya.

"Kira-kira seminggu ke belakang (tren kenaikan di ruang isolasi), ini minggu kedua," ucapnya.

Ia mengaku akan melaksanakan rapat dengan Dinas Kesehatan untuk membahas tentang kondisi ruangan isolasi yang penuh terisi dan adanya permintaan ruangan dari pasien baru. "Saya mau rapat hari ini karena permintaan banyak dan hari ini mau rapat dengan manajamen RSKIA dan itu administrasi di dinas, saya hanya berkoordinasi bisa tempatnya ditambah atau tidak, hari ini mau rapat," katanya.

Taat mengungkapkan, tren permintaan ruangan isolasi untuk pasien covid-19 dari masyarakat meningkat. Namun, kewenangan untuk menambah ruang isolasi atau tidak berada di Gugus Tugas Kota Covid-19.

"Harusnya dinas atau tim gugus tugas, dinkes yang berhak menjawab, saya hanya punya tempat perbantukan menangani pasien itu," ujarnya. 

Taat mengungkapkan, fasilitas ruangan isolasi bagi pasien positif covid-19 gratis yang disediakan Pemkot Bandung. "Itu gratis disediakan Pemkot untuk menampung sebenarnya awalnya tenaga kesehatan yang positif, (sekarang) OTG karena kalau dia kembali ke keluarga ada penolakan dan rumah tidak memadai sehingga kita fasilitasi untuk isolasi itu. Kalau sekarang (pasien) gak (ASN) tapi lainnya," katanya.

Berdasarkan data pusat covid-19 Kota Bandung hingga Selasa (8/9), jumlah positif aktif mencapai 101 kasus, 709 kasus sembuh dan 51 orang meninggal dunia..

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement