REPUBLIKA.CO.ID,
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: حسبُك مِن نساء العالَمين أربعٌ: مريم بنت عمران، وآسية امرأة فرعون، وخديجة بنت خويلد، وفاطمة بنت محمد
Rasulullah SAW bersabda: ''Sebaik-baik wanita di alam semesta ada empat orang. Mereka adalah Maryam binti Imran, Asiyah binti Muzahim istri Firaun, Khadijah, dan Fatimah. (HR Ahmad).
Maryam binti Imran adalah ibunda Nabi Isa. Sebagian kepribadian beliau yang diungkap Allah dalam Alquran adalah, bahwa Maryam adalah wanita yang amat menjaga kehormatannya lagi taat beribadah kepada Allah.
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ
“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” (QS At-Tahrim [66]:12).
Adapun Asiyah, seorang wanita yang tak silau oleh gemerlapnya kekuasaan dan kekayaan sang suami, Firaun. Di tengah semua fasilitas yang menggiurkan tersebut, Asiyah justru berdoa:
رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
''Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga; dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari orang yang zalim.'' (QS 66:11).
Sedangkan, Khadijah RA telah terukir indah namanya di hati Rasulullah dan umatnya sepanjang zaman. Karena, ia telah rela menghabiskan hartanya dalam rangka penyebaran Islam. Ia pula yang menghibur baginda Nabi, ketika Nabi terguncang menerima wahyu pertama. Khadijah segera tampil dengan nasihat dan semangat kepada Nabi.
Dari rahim Khadijah lahir seorang putri kesayangan Nabi, Fatimah ra, putri yang bersih dari segala debu jahililah. Fatimah hidup di bawah bimbingan ayahnya, manusia terbaik sepanjang zaman, Muhammad SAW.
Fatimah tidak dibesarkan dalam fasilitas keduniawian, melainkan dalam kancah perjuangan fisabilillah. Fatimah pula yang membersihkan punggung ayahandanya, dari kotoran bangkai hewan yang diletakkan kafir Quraisy.
Fatimahlah yang selalu menghibur ayahnya, saat Beliau menghadapi tekanan-tekanan dari kaum Quraisy. Kini setelah ribuan tahun berlalu, masihkah wanita muslimah Indonesia menjadikan empat wanita terbaik tersebut sebagai sumber inspirasi kehidupan mereka?
Masihkah kesucian Mariyam memberi inspirasi kehidupan wanita muslimah Indonesia, sehingga mereka menjadikannya sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan hidup mereka?
Masihkah keindahan surgawi, seperti yang didambakan Ibu Negara Asiyah, terus mempesona, mengalahkan daya tarik berlimpahnya harta dan kuasa duniawi? Bahkan tanpa sempat kita bertanya apakah ia datang dengan jalan halal atau haram? Masihkah bersuamikan pria yang saleh, menjadi idaman ketimbang hidup berumahtangga dengan pria yang tak mengenal persiapan untuk hari kemudian (yaumil akhir)?