REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan penurunan tingkat kematian akibat Covid-19 menjadi salah satu fokus utama pemerintah. Secara umum, Erick mengatakan pemulihan Indonesia dalam penanganan covid cukup baik.
"Saya rasa dalam (tingkat) penyembuhan, baik, karena kita tidak beda jauh dari rata-rata dunia. Negara besar seperti AS pun sangat jauh dari rata-rata dunia," ujar Erick saat orasi ilmiah Dies Natalis 63 Tahun Universitas Padjadjaran (Unpad), Jumat (11/9).
Erick memerinci tingkat kesembuhan Indonesia per 11 September mencapai 71,19 persen atau hampir sama dengan tingkat penyembuhan rata-rata dunia yang berada di angka 71,71 persen. Sementara tingkat penyembuhan di AS hanya sebesar 58,72 persen.
Namun, lanjut Erick, tingkat kematian Indonesia justru relatif masih tinggi lantaran berada di angka 4,08 persen atau lebih tinggi dari rata-rata tingkat kematian dunia yang sebesar 3,24 persen. Sedangkan tingkat kematian di AS tercatat sebesar 2,98 persen.
"Ini yang saya tekankan mengenai tingkat kematian kita masih tinggi. Oleh karena itu penekanan tingkat kematian menjadi fokus sangat penting buat kita bersama," ucap Erick.
Erick menyebut sangat berat untuk seorang orang tua kehilangan anaknya atau sebaliknya. Indonesia juga kehilangan tokoh dan pemikir besar yang tidak mudah digantikan. Oleh karena itu, kata Erick, tingkat kematian menjadi hal yang penting untuk difokuskan dan hal ini tidak mungkin sukses kalau tidak dilakukan bersama rakyat Indonesia. "Ini roadmap yang kita harapkan, tidak mungkin kita mengharapkan pertumbuhan kalau kita tidak selesaikan Covid-19. Karena itu di roadmap jelas, bagimana kesehatan menjadi kunci," ungkap Erick.
Erick menilai kampanye menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus didukung seluruh rakyat Indonesia.