Sabtu 12 Sep 2020 04:45 WIB

Penerbangan WestJet Dibatalkan karena Anak tak Bermasker

Kasus terjadi pada keluarga dua anak kecil saat akan terbang ke Toronto.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Maskapai WestJet.
Foto: Wikipedia
Maskapai WestJet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penerbangan maskapai WestJet di Kanada dibatalkan setelah terjadi perselisihan mengenai anak-anak yang memakai masker, Selasa (8/9) lalu. Hal itu terjadi ketika seorang pramugari mendekati sebuah keluarga yang memiliki putri berusia tiga tahun yang sedang makan makanan ringan untuk memakai maskernya.

Keluarga itu diketahui adalah keluarga Safwan Choudhry bersama dengan istri dan kedua anaknya yang berusia 19 bulan dan tiga tahun. Dilansir di laman The Independent, Jumat (11/9), mereka sedang dalam perjalanan dari Calgary ke Toronto.

Baca Juga

Pramugari menghampiri mereka tepat sebelum lepas landas. Menurut Choudry, anaknya yang sedang memakan makanan ringan diminta oleh pramugari untuk memakai maskernya.

Kepada BBC, dia menyebut saat itu dia sempat bertanya apakah anaknya bisa menghabiskan camilannya terlebih dahulu. Namun, dia diberitahu pramugari bahwa maskapai tersebut memiliki kebijakan nol toleransi kepada orang-orang tidak bermasker.

Mereka juga menyebut tidak akan menutup pintu pesawat sampai putrinya itu menggunakan maskernya. Choudhry pun setuju, lalu menyebut dia berhasil membuat putri tertuanya memakai topeng setelah beberapa keributan.

Namun, menurut Choudhry, putranya yang berusia 19 bulan ternyata mengalami waktu yang sangat sulit dan sangat histeris saat menggunakan masker. Alhasil, anaknya yang kedua itu muntah ketika mereka mencoba untuk mengenakan masker kepadanya.

Menurut cerita Choudhry, awak kabin bersikap agresif. Mereka memberi tahu keluarga bahwa mereka harus meninggalkan penerbangan karena anak bungsu mereka menolak untuk memakai masker.  “Ini tidak seperti apapun yang pernah saya saksikan, apalagi mengalaminya,” ujarnya.

Keluarga itu akhirnya setuju untuk pergi. Namun, pada saat itu situasi menjadi sangat tidak nyaman. Para kru WestJet mengatakan staf tidak lagi merasa aman, dengan penumpang lain berbicara untuk membela Choudhry.

"Karena eskalasi situasi yang cepat di atas kapal, kru kami merasa tidak nyaman untuk beroperasi dan penerbangan kemudian dibatalkan," kata juru bicara WestJet.

Maskapai tersebut membantah tuduhan bahwa keluarga tersebut diusir karena anak bungsu mereka tidak mengenakan masker. Menurut kebijakan transportasi Kanada, anak di bawah dua tahun dibebaskan.

"Karena ketidakpatuhan orang tua untuk memasang masker pada anak mereka yang lebih tua yang berusia di atas dua tahun, kru kami memberitahu orang dewasa tentang peraturan yang harus kami ikuti. Awak kami meminta kehadiran pihak berwenang setelah para tamu menolak untuk mematuhi perintah sementara Transport Canada dan kemudian menolak untuk menurunkan pesawat," kata WestJet.

WestJet pun mengklarifikasi bahwa WestJet tidak meminta bayi di bawah usia dua tahun untuk memakai masker. Namun, video yang diambil dengan ponsel Choudhry menunjukkan anaknya yang berusia tiga tahun mengenakan masker di pesawat setelah polisi naik.

Video lain menunjukkan seorang petugas polisi mengakui meskipun masalah dengan anak yang memakai masker telah selesai, perilaku penumpang lain membuat kru lainnya merasa tidak aman.  “Begitu banyak orang yang mengalami begitu banyak kesedihan karena kurangnya pemahaman sebagian dari kebijakan tersebut,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement