REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak tiga fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Tasikmalaya telah ditutup sejak beberapa hari ke belakang akibat adanya tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya terus melakukan penelusuran (tracing) kepada kontak erat pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Uus Supangat mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan data kontak erat pasien. Setidaknya terdapat 200 orang kontak erat.
"Sebagian yang kontak sangat erat kita swab, dan sisanya akan dilakukan rapid test," kata dia, Ahad (13/9).
Menurut dia, hasil pemeriksaan tes swab itu diperkirakan baru akan diketahui selama dua hingga tiga hari. Karena itu, ia belum bisa menentukan waktu dibuka kembali faskes yang ditutup, khususnya rumah sakit.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya masih berkoordinasi dengan manajemen rumah sakit untuk menentukan sampai kapan pelayanan ditiadakan. Sebab, untuk kembali membuka layanan kesehatan, harus dipastikan tak ada lagi penularan Covid-19 di rumah sakit itu.
"Yang terpenting, setelah nanti faskes dibuka itu sudah aman. Jadi tidak akan ada masalah. Masyarakat tak akan khawatir menggunakan faskes itu," kata dia.
Sementara untuk Puskesmas Cibereum yang juga ikut ditutup rencana dapat kembali dibuka pada Senin (14/9). Sementara untuk klinik yang juga ditutup di Kecamatan Cibeureum, Dinas Kesehatan juga masih berkomunikasi dengan manajemen.
"Sebenarnya kalau sudah melakukan tracing, sterilisasi ruangan, saya kira sudah bisa dibuka kembali. Karena ini menyangkut kapasitas pelayanan kesehatan di Kota Tasikmalaya," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak tiga faskes di Kota Tasikmalaya dihentikan operasinalnya lantaran terdapat tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Faskes yang pertama ditutup adalah sebuah klinik di Kecamatan Cibeureum, selanjutnya adalah Puskesmas Cihideung, dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aisyah.