Senin 14 Sep 2020 11:40 WIB

Hari Pertama PSBB, Volume Pengguna KRL Turun 19 Persen

Penurunan jumlah pengguna tercatat di hampir seluruh stasiun KRL.

Rep: eva rianti/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah calon penumpang berjalan menuju KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (14/9/2020). Hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total di wilayah Jakarta, suasana penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor terlihat lengang serta kapasitas pengguna hanya 50 persen dengan membatasi setiap gerbongnya hanya dapat diisi 74 penumpang.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah calon penumpang berjalan menuju KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (14/9/2020). Hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total di wilayah Jakarta, suasana penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor terlihat lengang serta kapasitas pengguna hanya 50 persen dengan membatasi setiap gerbongnya hanya dapat diisi 74 penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatatkan volume pengguna kereta rel listrik (KRL) mengalami penurunan di hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Senin (14/9). 

"Dari pantauan hingga pukul 08:00 WIB pagi ini pengguna KRL tercatat ada 92.546 pengguna atau berkurang hingga 19 persen dibandingkan Senin (7/9) pekan lalu yang mencapai 114.075 pengguna pada waktu yang sama," ujar VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangan tertulis, Senin (14/9). 

Anne menjelaskan, penurunan jumlah pengguna tercatat di hampir seluruh stasiun KRL. Di Stasiun Bogor misalnya, jumlah pengguna hingga pukul 08:00 WIB tercatat sebanyak 6.920 penguna atau turun 17 persen dibanding Senin pekan lalu pada waktu yang sama. 

Di Stasiun Bojonggede tercatat 6.899 pengguna (turun 4 persen), Stasiun Citayam terdapat 6.590 pengguna (turun 18 persen), dan di Stasiun Bekasi tercatat 5.224 pengguna (turun 25 persen).   

Pada hari pertama PSBB ini, menurut penuturan Anne, kondisi di stasiun cenderung sepi. "Pada Senin pagi (14/9) ini situasi di sejumlah stasiun tampak sepi dibandingkan Senin pekan lalu," ujarnya. Dia menegaskan, penerapan protokol kesehatan disebut akan dijalankan secara lebih ketat di lingkungan stasiun dan juga di dalam kereta. 

Pada pemberlakuan PSBB tahap kedua ini jam operasional KRL masih dimulai pukul 04.00-21.00 WIB dengan 975 perjalanan KRL per hari. Namun Anne menyebut masih akan dilakukan evaluasi kembali dengan mempertimbangkan pergerakan masyarakat yang menggunakan KRL di masa PSBB ini. Sementara itu, kapasitas pengguna KRL pun masih berlaku sesuai aturan yaitu 74 orang per kereta. 

Anne menambahkan, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap beraktivitas di rumah, terutama mereka yang bidang pekerjaannya tidak termasuk dalam pengecualian pada aturan PSBB. "Transportasi publik tersedia untuk melayani mereka yang benar-benar memiliki kebutuhan mendesak," tuturnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement