REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) bertema Kebangkitan Wakaf Produktif Menuju Indonesia Emas 2045. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyampaikan setidaknya ada lima rencana aksi kebangkitan wakaf produktif menuju Indonesia emas 2045.
"Pertama, meningkatkan pemahaman dan kesadaran berwakaf. Sosialisasi meningkatkan pemahaman dan kesadaran berwakaf harus terus dilakukan secara sistematis, masif, dan terstruktur," kata Ma'ruf saat memberikan arahan dan meluncurkan gerakan wakaf Indonesia dalam Rakornas BWI se-Indonesia di Jakarta, Senin (14/9).
Kedua, meningkatkan jumlah wakif dan harta wakaf melalui diversifikasi harta wakaf. Ketiga, meningkatkan kompetensi nadzir, termasuk kompetensi dalam bidang bisnis dan usaha serta kompetensi dalam menjalankan kepatuhan terhadap regulasi dan prinsip-prinsip utama dari wakaf sehingga mampu mengelola aset wakaf secara profesional.
Keempat, meningkatkan dampak manfaat bagi mauquf alaih. "Kelima, memperkuat sinergi antar pengelola zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf) atau Islamic Social Fund (ISF) dan Islamic Commercial Fund (perbankan syariah)," ujarnya.
Rakornas BWI se-Indonesia dilaksanakan di Hotel Sultan dan diikuti secara virtual. Rakornas dimulai dengan sambutan dari Ketua BWI Prof Muhammad Nuh kemudian Rakornas dibuka oleh Menteri Agama Fachrul Razi.
Setelah itu digelar seminar nasional tentang penguatan kelembagaan BWI untuk kebangkitan wakaf nasional, dan kebijakan objek pajak wakaf produktif. Serta seminar tentang pengembangan wakaf produktif di sektor riil, dan wakaf produktif solusi pembangunan ekonomi bangsa.
Selanjutnya digelar rapat komisi kelembagaan, komisi program kerja, dan komisi pengembangan aset. Kemudian dilakukan penyampaian hasil sidang komisi, tanggapan dan rumusan hasil Rakornas BWI.