Senin 14 Sep 2020 20:07 WIB

Kegiatan Majelis Az-Zikra Masih Hindari Keramaian

Majelis Az-Zikra menganjurkan jamaah mengikuti kajian dari rumah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Kegiatan Majelis Az-Zikra Masih Hindari Keramaian. Ilustrasi
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Kegiatan Majelis Az-Zikra Masih Hindari Keramaian. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Majelis Az-Zikra Ustadz Abdul Syukur memastikan kegiatan keagamaan di Majelis Az-Zikra masih menghindari kerumunan massa. 

"Jadi Az-Zikra belum semarak seperti biasanya, dan kita masih menganjurkan lebih baik jamaah mengikuti dari rumah, dan yang hadir agar semangat memperhatikan protokol kesehatan," kata Abdul, Senin (14/9).

Baca Juga

Dia mengatakan, kegiatan keadaan tetap diselenggarakan, ada yang dilaksanakan secara daring dan tatap muka. Kegiatan halaqah subuh tetap berjalan, zikir berjamaah juga masih dilaksanakan, namun tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan. Abdul mengatakan jumlah jamaah yang hadir belum banyak seperti acara sebelumnya.

"Mari sama-sama menjaga diri kita dan menjaga orang-orang di sekitar kita," ucap Abdul.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat. Pembatasan pun turut diterapkan terhadap rumah ibadah. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan rumah ibadah di lingkungan pemukiman masyarakat boleh digunakan dengan kapasitas 50 persen.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement