Senin 14 Sep 2020 21:43 WIB

Saat Sholat, Imam Masjid Dibacok Meninggal Dunia

Pembacokan kepada imam masjid tersebut dilakukan pelaku saat memasuki rakaat kedua.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agus Yulianto
Innalillahi wa inna ilaihi roji
Foto: icfresno.org
Innalillahi wa inna ilaihi roji

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Muhammad Arif, akhirnya meninggal dunia setelah dibacok seseorang saat menjadi imam di sebuah masjid di Kayuagung, Sumatra Sela tan (Sumsel), Senin (14/9). Arif diibaok pelaku di bagian rahangnya ketika shalat Magrib pada Sabtu (12/9). 

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Republika.co.id di Palembang, Senin (14/9), kematian Airf, seorang imam masjid tersebut beredar luas di grup Whatsapp wartawan di Palembang sepanjang hari ini. Isinya: Jenazah Imam Masjid Nurul Iman di Kayuagung meninggal dunia. Semoga almarhum dalam surga-Nya Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Aamiin yra,” demikian tulisan berita di grup WA tersebut. 

Menurut keterangan warga di Kayuagung, Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Muhammad Arif, saat menjadi imam Shalat Maghrib di Masjid Nurul Iman, yang berada di Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, dibacok seorang lelaki pada Sabtu (12/9).   

Pembacokan kepada imam masjid tersebut dilakukan pelaku, saat memasuki rakaat kedua. Pelaku diketahui belakangan orang dekat imam sendiri, dan juga menjadi jamaah masjid tersebut. Pelaku menyabet rahang imam dengan sebilah parang panjang.

“Imam dibacok di rahangya. Pelakunya kabur tapi sudah tertangkap,” kata Udin, warga Kayuagung.

Berdasarkan data yang diperoleh, pelaku diketahui orang dekat imam itu sendiri. Bahkan, ia pernah menjadi supir mobil imam tersebut ketika berkeliling. Diduga pelaku menaruh dendam kepada imam tersebut, tatkala ia tidak lagi menyimpan kunci kas masjid.

Atas kejadian pembacokan tersebut, Imam masjid tersebut dilarikan ke RSUD Kayuagung, dan dirawat semalam. Pada waktu Shalat Subuh Senin (14/9), sang imam meninggal dunia, karena luka bacok dirahangnya yang sangat dalam, dan banyak menyeluarkan darah. 

Belakangan pelaku diketahui berinisila MY berusia 50 tahun, warga Perumnas Tanjung Rancing Blok E Nomor 24. Rumah pelaku dan korban tidak berjauhan. Setelah membacok, pelaku kabur ke rumah warga, namun berhasil diamankan dan dibawa ke polisi.

Kepada polisi, pelaku menyatakan, peristiwa pembacokan tersebut terjadi saat dirinya dan korban sedang melaksanakan sholat berjamaah di Masjid Nurul Iman. Menurut dia, tindakan yang dilakukan itu atas dasar adanya ketersinggungan dengan perkataan korban. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement