REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG, JAWA TIMUR -- Sebanyak 49 tenaga kesehatan di beberapa rumah sakit di Kabupaten Lumajang terpapar Covid-19, sehingga ada pembatasan pelayanan kesehatan di rumah sakit setempat.
"Tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 bekerja di RSUD Pasirian, RS Djatiroto, dan RSUD Hariyoto dengan total sebanyak 49 tenaga kesehatan baik perawat maupun dokter," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr Bayu Wibowo Ignasius saat dihubungi per telepon di Lumajang, Senin malam.
Menurutnya, jumlah tenaga kesehatan di RSUD Pasirian yang terinfeksi virus Corona sebanyak 22 orang, sedangkan di RSUD Hariyoto sebanyak enam orang, dan sisanya tenaga kesehatan di RS Djatiroto sebanyak 21 orang.
"Akibat banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19, ada pembatasan pelayanan kesehatan di tiga rumah sakit tersebut untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran virus Corona," katanya.
Ia menjelaskan RSUD Pasirian yang merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 untuk sementara waktu tidak lagi bisa menerima pasien baru karena pelayanan rawat inap di rumah sakit setempat ditutup sementara, sedangkan untuk poliklinik rawat jalan masih tetap dibuka.
"Untuk RS Djatiroto sementara ditutup untuk pelayanan Unit Gawat Darurat dan ruang isolasi pasien Covid-19 di sana juga sudah penuh," katanya.
Bayu menjelaskan banyaknya tenaga kesehatan yang terinfeksi virus Corona diperkirakan karena penggunaan alat pelindung diri (APD) kurang maksimal, sehingga virus mudah masuk ke tenaga kesehatan.
"Penyebabnya human error dan standar operasional prosedur (SOP) pemakaian APD belum diterapkan dengan baik, sehingga kami akan melakukan evaluasi terkait hal itu," ujarnya.
Pihak puskesmas, lanjut dia, juga sudah melakukan pelacakan terhadap keluarga tenaga kesehatan di masing-masing domisili, sehingga diharapkan kontak erat tenaga kesehatan juga sudah dilakukan tes usap.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Lumajang hingga 14 September 2020 tercatat 312 orang dengan rincian pasien yang masih dirawat sebanyak 122 orang, pasien yang sembuh sebanyak 165 orang, dan meninggal dunia sebanyak 25 orang.