Selasa 15 Sep 2020 06:45 WIB

Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di Pasar Beringharjo

Ada 18 orang yang dilacak karena memiliki kontak erat dengan kasus di Beringharjo.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung menggunakan masker di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (4/9). Pasar Beringharjo menjadi salah satu pemenang pasar Siaga Covid-19 untuk pasar klasifikasi A. Penilaiannya yakni bagaimana usaha pasar sebagai lokomotif ekonomi tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Penggunaan masker, adanya prasarana cuci tangan, dan menjaga jarak saat transaksi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung menggunakan masker di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (4/9). Pasar Beringharjo menjadi salah satu pemenang pasar Siaga Covid-19 untuk pasar klasifikasi A. Penilaiannya yakni bagaimana usaha pasar sebagai lokomotif ekonomi tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Penggunaan masker, adanya prasarana cuci tangan, dan menjaga jarak saat transaksi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satu kasus baru positif Covid-19 ditemukan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta pada 14 September 2020. Kasus positif ini merupakan pedagang sayur yang berjualan di bagian timur Pasar Beringharjo.

"Kasus di Beringharjo ini ada gejala (Covid-19) yaitu batuk," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi kepada wartawan melalui pesan tertulisnya, Senin (14/9) malam.

Baca Juga

Untuk itu, pihaknya pun melakukan pelacakan (tracing) terhadap kontak erat dari kasus yang ditemukan di pasar yang berada di kawasan Malioboro ini. Setidaknya ada 18 orang yang dilacak karena memiliki kontak erat dengan kasus tersebut.

"18 orang ini di-tracing, tapi belum menjalani tes swab. Tracing itu untuk menentukan siapa saja yang bisa masuk kategori kontak erat dan yang akan di-swab. Jadi, secepatnya nanti akan kita swab setelah hasil tracing-nya ada," ujarnya.

Bagian timur Pasar Beringharjo pun akan disemprot dengan disinfektan pada 15 September. Sehingga, bagian timur pasar ini akan ditutup untuk sementara.

"Pasar Beringharjo bagian timur yang jualan kebutuhan pokok disemprot seluruhnya," jelas Heroe.

Ditemukannya kasus positif di Beringharjo ini menambah panjang penyebaran Covid-19 di Malioboro. Sebab, di zona tiga Malioboro juga  ditemukan kasus positif beberapa waktu lalu.

Kasus pertama di zona tiga Malioboro ini merupakan pedagang kaki lima (PKL). Hingga saat ini, kasus tersebut meluas hingga keluarga dan pedagang lainnya yang ada di zona tiga Malioboro.

Bahkan, pada 14 September ini ada tambahan enam kasus baru positif. "Yang terpapar itu kontak erat dengan pedagangnya (kasus pertama). Ada yang satu keluarga terpapar karena kebetulan bergantian berdagangnya. Ada yang ikut shalat jamaah berbarengan (juga terpapar)," katanya.

Hingga saat ini pihaknya masih melakukan pelacakan lebih lanjut dari kasus PKL ini. Pelacakan yang awalnya hanya dilakukan terhadap kontak erat pun diperluas.

Tidak hanya kontak erat dari kasus pertama yang dilakukan tracing. Namun, pedagang yang bukan kontak erat lainnya di seluruh zona Malioboro juga di-tracing.

"Maka saat ini sedang kita tracing meluas dan swab acak (di kawasan Malioboro) sebagai sampel untuk menentukan statusnya seperti apa. Pedagang yang tidak kontak erat sebagai sampel dari utara sampai selatan (Malioboro)," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement