Selasa 15 Sep 2020 13:54 WIB

Festival Ekonomi Syariah Tingkatkan Ekonomi Saat Pandemi

Festival Ekonomi Syariah merupakan strategi tingkatkan ekonomi di tengah pandemi

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Sumatera Barat menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2020
Foto: Dok Pemprov Sumbar
Sumatera Barat menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2020

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sumatera Barat menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2020 untuk tingkat Sumatera. Fesyar 2020 ini akan digelar pada 14-20 September 2020 ini. Fesyar kali ini terdiri dari empat kegiatan utama yakni, pembukaan yang telah dilaksanakan hari ini, syariah ekonomi forum, syariah fair dan tablig akbar.

"Fesyar merupakan salah satu usaha atau strategi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat ditengah situasi pandemi seperti sekarang," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, melalui siaran pers yang diterima Republika, Selasa (15/9).

Gubernur melihat perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di daerah Sumbar tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi berbagai instansi dan lembaga, serta koordinasi antara pusat dan daerah.

Sumbar telah menetapkan beberapa sektor ekonomi syariah untuk menjadi prioritas untuk dikembangkan seperti kuliner dan pariwisata halal. Untuk mendukung hal itu, Sumbar telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 tahun 2020 tentang penyelenggaraan pariwisata halal.

Pemprov Sumbar mengklaim Perda ini didukung masyarakat Sumbar dalam menunjang dan meningkatkan pariwisata halal dengan menerapkan nilai-nilai Islam dalam penyelenggaraan wisata, baik terhadap makanan, kesediaan tempat ibadah, kebersihan dan penyelenggaraan traveller dengan tetap memperhatikan nilai-nilai Islam.

Dengan demikian wisata halal dapat dinikmati oleh semua wisatawan baik muslim maupun non muslim, karena penerapannya bersifat universal pada proses makanan halal yaitu sanitasi dan higienitas.

"Namun ditengah pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, ini sangat berdampak sekali bagi pelaku usaha," ucap Irwan.

Adaptasi dengan kebiasaan baru kata dia akan menjadi kunci bagi pelaku usaha syariah agar dapat bertahan di tengah pandemi covid-19. Pelaku usaha syariah perlu melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk pemanfaatan teknologi dalam pelaksanaan transaksi serta aspek higienis dari produk yang dihasilkan.

Menurutnya wisata halal itu artinya bisa memberikan kenyamanan bagi wisatawan muslim untuk bisa beribadah di tempat-tempat wisata atau pusat kuliner yang telah tersertifikasi.

Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Wahyu Purnama, mengatakan Fesyar dimeriahkan dengan berbagai lomba seperti, pemilihan pondok pesatren dan lembaga siswa terbaik di Sumatra, pemilihan wirausaha muda berbasis syariah, lomba kreasi busana muslim dengan menggunakan kain daerah, lomba video tari daerah bernuansa islami, lomba acapela nasyid, lomba kreasi hijab.

Selain itu juga di adakan pameran produk UMKM secara virtual yang dapat dikunjungi melalui website www.fesyarsumatra.com.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement