Selasa 15 Sep 2020 19:41 WIB

'Tak Ada Pembalap Tour de France yang Positif Covid-19'

Kami bersuka cita karena ini berarti usaha-usaha kami sukses

Pemimpin keseluruhan, pebalap Slovenia Primoz Roglic (tengah) dari Tim Jumbo-Visma, beraksi selama tahap ke-12 balap sepeda Tour de France sepanjang 218 km dari Chauvigny ke Sarran, Prancis, 10 September 2020.
Foto: EPA-EFE/CHRISTOPHE PETIT TESSON
Pemimpin keseluruhan, pebalap Slovenia Primoz Roglic (tengah) dari Tim Jumbo-Visma, beraksi selama tahap ke-12 balap sepeda Tour de France sepanjang 218 km dari Chauvigny ke Sarran, Prancis, 10 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Panitia penyelenggara Tour de France 2020 mengumumkan pada Selasa bahwa semua pebalap peserta balap sepeda elit itu tidak ada yang positif COVID-19, dan berhak mengikuti putaran terakhir.

Dengan Tour de France 2020 menyisakan enam hari lagi, sejauh ini tidak ada pebalap yang positif COVID-19. Sehingga diperkirakan semua agenda akan berjalan sesuai rencana dan kelak ditutup dengan finis di Champs Elysees di Paris pada Ahad (20/9).

Kabar itu menandai kesuksesan panitia penyelenggara ASO, yang akan mengklaim bahwa pihaknya memiliki cetak biru (blue print) yang sesuai untuk menyelenggarakan ajang olahraga akbar di tengah pandemi.

"Kami bersuka cita karena ini berarti usaha-usaha kami sukses," kata direktur balap Christian Prudhomme di La Tour du Pin, yang akan menjadi tempat dimulainya etape ke-16 kepada Reuters.

"Kami berhadapan dengan virus yang menewaskan 30.000 orang (di Prancis) pada musim semi. Kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Semua orang mengatakan pandemi akan berada di sekeliling, merupakan hal yang penting bagi kita meneruskan hidup. Ketika orang-orang menghormati peraturan dan memberi perhatian, (balapan) itu akan berjalan dengan baik," tambahnya.

Prudhomme kembali ke balapan setelah dikarantina sepekan akibat ia positif COVID-19 pada pekan lalu.

Pemuncak klasemen umum Primoz Roglic kini unggul atas 156 pebalap lainnya, saat balapan akan melalui Alpen pada Selasa.

Pengumuman itu menghadirkan rasa lega bagi tim-tim yang berisiko dicoret dari Tour de France, setelah sejumlah staf di beberapa tim positif COVID-19.

Panitia penyelenggara telah menetapkan bahwa jika terdapat dua orang yang positif COVID-19 dalam satu tim, maka tim tersebut tidak dapat meneruskan partisipasinya di Tour de France tahun ini. Sebanyak 785 tes COVID-19 dilakukan pada Ahad dan Senin dengan menggunakan unit tes mobile.

Menyelenggarakan Tour de France tahun ini menjadi hal yang krusial bagi masa depan olahraga itu, karena penyiaran ke seluruh dunia ajang ini membuat balap sepeda dapat memaksimalkan pendapatan dari iklan selama balapan yang berlangsung tiga pekan tersebut.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement