REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengungkapkan kalau Kota Depok saat ini berstatus zona merah penyebaran virus Corona (Covid-19). Selain Kota Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Bekasi juga berstatus zona merah.
"Wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodabek) berstatus zona merah karena menyumbang kasus mingguan lebih dari 60 persen. Itulah kenapa koordinasi antardaerah Bodabek dan DKI Jakarta sangat diperlukan untuk menekan penyebaran Covid-19," ujar Ridwan saat mendatangi RSUD Kota Depok, Selasa (15/9).
Dia mengutarkan, tingkat keterisian rumah sakit (RS) yang merawat pasien Covid-19 berada rata-rata di angka 40 persen secara keseluruhan. Tapi di antara kabupaten dan kota yang ada, yakni Kota Depok menjadi yang paling tinggi yakni diatas 80 persen lebih.
"Memang sangat tinggi tingkat keterisian pasien positif Covid-19 di RS di Kota Depok sehingga kami sedang mengonsepkan subsidi silang yakni kalau satu wilayah penuh, maka kota kabupaten tetangga kami koordinasikan untuk membantu kewilayahannya," terang Ridwan.
Wali kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, mengenai subsidi silang yang dimaksud, jika RS di Kota Depok sudah tidak bisa lagi menampung pasien positif Covid-19, maka Bogor bisa membantu mengantisipasi pasien dengan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. "Untuk penanganan Covid-19 di Kota Depok, Pemprov Jabar akan mendukung suplai untuk swab test dan peralatan lainnya. Selain itu, akan mengupayakan penambahan ICU untuk membantu 19 RS di Kota Depok yang saat ini sudah penuh. RSUD Kota Depok hanya memiliki dua ruangan ICU dan itu perlu ditambah," jelasnya.
Menurut Ridwan, dari sisi epidemiologi, ada tantangan terbesar Pemprov Jabar yakni tingkat kesembuhannya belum memuaskan karena baru di angka sekitar 51 sampai 53 persen. Padahal, angka ideal tingkat kesembuhan itu di kisaran angka 70 persen.
"Saya mengapresiasi tingkat kesembuhan di Kota Depok yang mencapai di atas rata-rata di Jabar, yakni 69 persen. Untuk tingkat kematian di Jabar sangat rendah, hanya di angka 2,4 persen. Semoga berita baiknya yang meninggal sedikit, tapi berita buruknya yang sembuhnya agak lambat. Ini yang harus kita perbaiki. Mudah-mudahan dalam 14 hari ke depan dengan kekompakan wilayah Bodebek kasus penyebaran Covid-19 bisa kita tekan," pungkasnya.