REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman melakukan peluncuran Bantuan Sosial Beras (BSB). Peluncuran program Kemensos ini dilakukan lewat penyerahan beras oleh Bupati Sleman ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).
Dalam sambutannya, Sri Purnomo mengatakan, bantuan ini merupakan salah satu upaya untuk meringankan beban masyarakat pada masa pandemi seperti saat ini. Ia menjamin, beras yang dibagikan memiliki kualitas bagus dan layak konsumsi.
Jika nanti ada masyarakat menerima beras yang tidak layak konsumsi, Sri mempersilakan melapor ke Dinas Sosial Kabupaten Sleman. Bahkan, ia mengaku, akan mencoba sendiri memakan nasi dari beras bantuan yang dibagikan itu.
"Saya ini nanti juga akan mencoba makan nasi dari beras bantuan ini," Rabu (16/9).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Eko Suhargono menjelaskan, BSB mulai disalurkan secara serentak di 264 titik di Kabupaten Sleman. Adapun jumlah KPM PKH yang menerima bantuan sebanyak 43.588.
Ia menyebut, bantuan akan diberikan selama tiga bulan, tiap bulannya setiap KPM PKH menerima beras sebanyak 15 kilogram. Artinya, setiap KPM PKH akan menerima 45 kilogram untuk Agustus, September dan Oktober.
"Namun, untuk bulan ini langsung diberikan 30 kilo sekaligus untuk bulan Agustus dan September," ujar Eko.
Eko berpesan kepada KPM PKH agar beras tidak dijual. Sebab, dari bantuan ini diharap kebutuhan pangan warga di Kabupaten Sleman dapat terpenuhi. Ia juga mengaku tidak segan menghapus nama oknum-oknum yang menjual beras tersebut.