Kamis 17 Sep 2020 13:13 WIB

Ilmuwan Ungkap Kepunahan yang Picu Keberadaan Dinosaurus

Kepunahan terjadi 233 juta tahun lalu dan membawa zaman dinosaurus.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Dinosaurus Paha Geledek (ilustrasi)
Foto: mirror.co.uk
Dinosaurus Paha Geledek (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  WUHAN -- Peristiwa kepunahan massal meninggalkan jejak yang sangat besar di belakangnya. Kepunahan massal mengubah lanskap planet saat petak spesies baru masuk menggantikan mereka yang binasa akibat perubahan tersebut.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances telah mengungkapkan peristiwa kepunahan massal yang sebelumnya tidak diketahui, yang terjadi 233 juta tahun lalu dan membawa zaman dinosaurus.

Baca Juga

Dilansir di IFL Science, Kamis (17/9) dijelaskan, peristiwa itu dinamakan Carnian Pluvial Episode. Peristiwa tersebut diperkirakan kemungkinan besar didorong oleh letusan gunung berapi di Provinsi Wrangellia Kanada barat. Peristiwa itu  mengeluarkan gumpalan basal vulkanik yang tumpah untuk membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai pantai barat Amerika Utara.

Ini mengakibatkan hilangnya nyawa yang sangat besar, mendorong banyak tumbuhan dan hewan menuju kepunahan. Para penulis penelitian menjelaskan bahwa kehidupan tanaman yang bertahan kemungkinan terbukti merupakan hasil tipis bagi reptil herbivora yang bertahan, menggantikan kematian mereka dan membuka jalan bagi spesies baru.

"Saya telah mencatat perubahan bunga dan bencana ekologi di antara herbivora pada tahun 1983 ketika saya menyelesaikan PhD saya," kata salah satu penulis utama studi Mike Benton, dari Sekolah Ilmu Bumi Universitas Bristol, dalam sebuah pernyataan.

"Kita tahu bahwa dinosaurus berasal sekitar 20 juta tahun sebelum peristiwa ini, tetapi mereka tetap cukup langka dan tidak penting sampai Carnian Pluvial Episode terjadi. Kondisi gersang yang tiba-tiba setelah episode lembablah yang memberi kesempatan pada dinosaurus." jelasnya.

Penemuan ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari 17 peneliti, yang dipimpin oleh Jacopo Dal Corso dari China University of Geosciences di Wuhan, yang meninjau catatan ekstensif tentang bukti geologis dan paleontologis dari periode ini. Dikombinasikan dengan penelitian yang ada tentang tanda geokimia yang menunjukkan prevalensi letusan gunung berapi, serta mencari tanda-tanda peningkatan curah hujan, mereka dapat mengumpulkan teka-teki kuno yang mengungkapkan bagaimana dinosaurus mendominasi Bumi.

"Saya mempelajari tanda geokimia dari letusan beberapa tahun yang lalu dan mengidentifikasi beberapa efek besar pada atmosfer di seluruh dunia. Letusannya sangat besar, mereka memompa sejumlah besar gas rumah kaca seperti karbon dioksida, dan ada lonjakan pemanasan global." kata Dal Corso.

Pemanasan dan peningkatan curah hujan selama periode 1 juta tahun memicu hilangnya keanekaragaman hayati yang besar baik di darat maupun di lautan. Peristiwa itu juga meninggalkan banyak relung kosong untuk diambil alih oleh kelompok baru. Bukan hanya dinosaurus yang muncul karena banyak kelompok tumbuhan dan hewan modern memulai debutnya, termasuk beberapa penyu, buaya, kadal, dan mamalia pertama.

Menurut Dal Corso, sejauh ini, ahli paleontologi telah mengidentifikasi lima kepunahan massal 'besar' dalam 500 juta tahun terakhir dalam sejarah kehidupan.

"Masing-masing memiliki efek yang sangat besar pada evolusi Bumi dan kehidupan. Kami telah mengidentifikasi peristiwa kepunahan besar lainnya, dan jelas memiliki peran utama dalam membantu mengatur ulang kehidupan di darat dan di lautan, menandai asal mula ekosistem modern," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement