Kamis 17 Sep 2020 15:53 WIB

AS Diminta Jelaskan Dugaan Praktik Pengangkatan Rahim Migran

Meksiko meminta AS menjelaskan tuduhan pelecehan seksual dan histerektomi para migran

Red: Nur Aini
Migran dari Amerika Tengah, bagian dari karavan yang berharap mencapai perbatasan AS, bergerak di jalan di Tapachula, Negara Bagian Chiapas, Meksiko, 28 Maret 2019.
Foto: AP Photo/Isabel Mateos
Migran dari Amerika Tengah, bagian dari karavan yang berharap mencapai perbatasan AS, bergerak di jalan di Tapachula, Negara Bagian Chiapas, Meksiko, 28 Maret 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko pada Rabu (16/9) mengatakan telah secara resmi meminta penjelasan dari otoritas Amerika Serikat mengenai dugaan praktik kelalaian di pusat penahanan imigrasi AS, dengan tuduhan pelecehan seksual dan histerektomi tidak sah.

Permintaan itu muncul setelah ada keluhan dari perawat pelapor yang menuduh bahwa tahanan di fasilitas penahanan imigrasi di Georgia telah menjalani histerektomi dan prosedur ginekologi lainnya secara tidak benar. Histerektomi adalah pengangkatan rahim atau uterus dengan metode pembedahan. Namun, pengaduan itu tidak menyebutkan kewarganegaraan para tahanan yang terkena dampak.

Baca Juga

Dalam kasus terpisah, kementerian Meksiko mengatakan konsulatnya di El Paso, Texas telah berkomunikasi dengan seorang perempuan Meksiko dan pengacaranya setelah adanya tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh para agen Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE). Akan tetapi, kementerian Meksiko itu tidak memberikan keterangan rinci lebih lanjut.

Pada Agustus, media ProPublica dan The Texas Tribune melaporkan tuduhan tentang seorang penjaga yang melakukan pelecehan seksual terhadap tahanan termasuk seorang wanita Meksiko di pusat penahanan imigrasi El Paso. ICE pada saat itu mengatakan tuduhan tersebut akan diselidiki.