Jumat 18 Sep 2020 14:49 WIB

China Latihan Tempur di Dekat Selat Taiwan

Latihan militer China bertepatan dengan pertemuan tingkat tinggi AS-Taiwan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Bendera China. Militer China latihan militer di dekat selat Taiwan
Foto: ABC News
Bendera China. Militer China latihan militer di dekat selat Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China memulai latihan tempur di dekat Selat Taiwan pada Jumat (18/9). Momen itu terjadi pada hari yang sama Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Ekonomi, Keith Krach, memulai pertemuan tingkat tinggi di Taiwan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Ren Guoqiang, mengatakan latihan tempur tersebut berlangsung di dekat Selat Taiwan itu melibatkan komando wilayah timur Tentara Pembebasan Rakyat. "Itu adalah tindakan yang wajar dan perlu yang ditujukan pada situasi saat ini di Selat Taiwan dan melindungi kedaulatan nasional dan integritas teritorial," katanya.

Baca Juga

Ren menyatakan, Taiwan adalah urusan internal China murni yang tidak melibatkan campur tangan asing. "Baru-baru ini, otoritas Amerika Serikat dan Partai Progresif Demokratik (DPP) meningkatkan kolusi mereka, seringkali menimbulkan gangguan,” kata Ren merujuk pada partai yang berkuasa di Taiwan.

AS dinilai mencoba menggunakan Taiwan untuk mengatur China. Ren menekankan, sikap Taipei meminta bantuan asing untuk membangun citra di mata internasional merupakan angan-angan dan pasti akan menjadi jalan buntu.

"Mereka yang bermain api akan terbakar," kata Ren.

Surat kabar Taiwan Liberty Times mengatakan, jet angkatan udara Taiwan meluncur 17 kali pada Jumat pagi selama empat jam. Cara itu dilakukan sebagai upaya memperingatkan angkatan udara China untuk menjauh. Laporan itu menunjukkan gambar rudal yang dimuat ke F-16 di pangkalan udara Hualien di pantai timur Taiwan.

Editor tabloid Global Times yang didukung pemerintah Cina, Hu Xijin, menulis di Weibo bahwa latihan tersebut adalah persiapan untuk serangan terhadap Taiwan jika diperlukan. Latihan itu menjadi upaya yang diperlukan untuk pengumpulan intelijen tentang sistem pertahanan Taiwan.

"Jika Menteri Luar Negeri atau Menteri Pertahanan AS mengunjungi Taiwan, pejuang Tentara Pembebasan Rakyat harus terbang di atas pulau Taiwan, dan langsung berlatih di langit di atasnya," ujar Hu.

Jet tempur China sempat melintasi garis tengah Selat Taiwan bulan lalu ketika Menteri Kesehatan AS, Alex Azar, berada di Taipei. Sedangkan pekan lalu, China melakukan latihan skala besar selama dua hari di lepas pantai barat daya Taiwan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement