REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi sorotan karena ketangguhaannya di masa pandemi Covid-19. Perkembangan UMKM ini harus terus didukung oleh berbagai pihak seperti pemerintahan maupun pihak swasta.
Menurut Atalia Praratya Kamil sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Dekranasda mendukung berbagai hal bagi pengembangan pelaku UMKM. Namun di tengah pandemi saat ini, program pengembangan UMKM tidak dapat dilakukan seperti biasanya dengan mengadakan pertemuan, acara pameran, dan lain-lain.
Namun, hal tersebut tidak menjadi sebuah halangan karena UMKM dapat terus tumbuh dan berkembang melalui pemanfaatan teknologi di era digital. Kerajinan dan produk Jawa Barat perlu didukung dengan sepenuh hati.
"Sehingga diperlukan kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah untuk mempromosikan produk unggulan Jawa Barat dan memajukan UKM," ujar Atalia, saat menjadi salah satu narasumber di tayangan inspiratif Cerita JONI pada kemarin malam (17/9) di kanal Youtube JNE.
Atalia mengatakan, berdasarkan data resmi pemerintah, banyak sektor yang tertekan di masa Covid-19. Di antaranya restoran, hotel, dan penerbangan.
Namun, ada sektor yang relatif stabil yakni logistik, peternakan, perikanan dan pertanian. Sementara sektor yang menanjak yakni makanan, alat kesehatan pribadi, vitamin, dan alat olah raga.
Ia melanjutkan, Dekranasda sejalan dengan JNE yang menyediakan ruang kreatifitas bagi UKM. Kini, Dekranasda juga telah meresmikan Kerabat Store (Kerajinan Jawa Barat Store) dengan beragam produk kreatif dari Jawa Barat yang mulai dapat digunakan oleh UKM sejak Januari lalu.
"Senang sekali ketika JNE juga peduli kepada UKM, karena kita tidak bisa sendiri," ucap Atalia.
Permasalahan pelaku usaha, kata dia, sebetulnya selalu modal, bahan baku, termasuk juga tentang pendistribusian. Ia bersyukur karena pelaku UKM bisa memanfaatkan jasa perusahaan logistik seperti JNE untuk distribusi barang mereka.