REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Seorang relawan Muslim yang bertugas menjaga masjid Toronto, Kanada meninggal dunia akibat tikaman pada leher. Pelaku pembunuhan tersebut saat ini telah diamankan oleh kepolisian Kanada.
Pelaku pembunuhan Mohamed-Aslim Zafis (58 tahun) adalah Guilherme "William" Von Neutegem. Polisi berhasil mengamankan William pada Jumat (18/9). William didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama.
Menurut keterangan kepolisian, laki-laki berusia 34 tahun itu mendekati Zafis yang sedang duduk di kursi di luar pintu depan masjid. William kemudian menikamnya sekali dan Zafis dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian
Hanya saja, polisi belum menemukan adanya motif dari penyerangan tersebut. Hubungan antara pelaku dan korban juga belum diketahui.
"Tampaknya tidak ada motif apa pun," ujar seorang juru bicara kepolisian Toronto mengatakan dalam konferensi pers pada Jumat.
Zafis ditikam secara tiba-tiba pada 12 September lalu di luar masjid Organisasi Muslim Internasional Toronto di Etobicoke, Ontario, tepat di sebelah barat Toronto. Zafis menjadi sukarelawan dengan menjaga masjid dan memastikan jamaah mengikuti protokol kesehatan dan keamanan Covid-19.
Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) berterima kasih kepada polisi Toronto karena melakukan penangkapan terhadap pelaku pembunuhan Zafis. NCCM juga meminta agar polisi dapat mengungkap motif pelaku atas pembunuhan tersebut.
"Mengingat fakta saudara kami, dibunuh secara brutal di tempat parkir masjid dan mengingat insiden lain yang telah terjadi di dalam dan sekitar Toronto, kami menyerukan kepada Dinas Kepolisian Toronto untuk menyelidiki ini sebagai kemungkinan pembunuhan bermotif kebencian," ujar CEO NCCM, Mustafa Farooq, dilansir di Aljazirah, Sabtu (19/9).
Farooq menuturkan, pembunuhan terhadap Zafis tidak hanya mengguncang anggota komunitas Muslim lokal, tetapi juga seluruh lingkungan dan orang-orang di Kanada. Masyarakat menjadi khawatir dan takut pascapenikaman malam itu.
"Ini adalah tempat yang aman, damai dan bercahaya, dan serangan ini benar-benar, serangan terhadap semua ketidaktahuan kita," ujar Farooq.
NCCM mengatakan berencana mengadakan aksi berjaga-jaga untuk Zafis pada Sabtu malam di luar masjid tempat dia dibunuh, dan menegaskan kembali tuntutannya kepada polisi untuk menyelidiki insiden itu.