Jumat 07 Mar 2025 16:32 WIB

Jihad Anak Muda Toronto: Pasang Papan Ramadhan Mubarak Pertama Kali dalam Sejarah

Setiap Muslim merasa aman di kota tempat aman mereka dibesarkan.

Papan Nama Ramadhan Mubarak
Foto: Ist
Papan Nama Ramadhan Mubarak

REPUBLIKA.CO.ID,TORONTO — Wali Kota Toronto, Olivia Chow, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada sekelompok siswa sekolah menengah atas yang telah bekerja keras untuk memasang papan nama “Ramadan Mubarak” di Nathan Phillips Square untuk pertama kalinya dalam sejarah kota tersebut.

Baca Juga

"Sekitar setahun yang lalu, anak-anak muda yang brilian ini memiliki ide dan kemudian mereka berkumpul. Mereka berkata, bagaimana kita akan melakukan ini? Kita perlu menggalang dana. Kita perlu merancang, dan itulah yang mereka lakukan seorang diri,” kata Chow kepada OMNI News Arabic.

“Selama satu tahun penuh. Mereka mengumpulkan dana untuk memasang papan nama. Kemudian, tentu saja, mereka datang ke balai kota dan berkata, bisakah kita melakukan ini? Tentu saja,” kata Chow, dikelilingi oleh para siswa di depan papan nama tersebut pada suatu hari di bulan Ramadhan yang hujan, dikutip dari Toronto City News, Jumat (3/2).

Seorang siswa sekolah menengah atas, Laila Soliman yang mewujudkan ide tersebut bersama teman-temannya, mengatakan bahwa ia merasa sangat tersentuh ketika orang-orang yang lewat berhenti untuk mengambil foto dengan tanda tersebut.

“Saya sangat bersyukur setiap kali saya datang ke sini dan melihat orang-orang berfoto di depannya, saya benar-benar ingin menangis karena saya merasa, ya Tuhan, orang-orang benar-benar berfoto di depan papan nama ini dan mereka senang dan mereka bersemangat,” ujarnya.

Soliman yang juga merupakan Presiden Dewan Pemuda Muslim Toronto menekankan, dia melakukan hal ini agar setiap Muslim merasa aman di kota tempat mereka dibesarkan.

Pada awalnya, para siswa mempertanyakan bagaimana mereka dapat melanjutkan proyek ini. Miraj Siddiqui yang merupakan salah satu ketua dari Toronto Youth Muslim Council mengatakan bahwa pada awalnya mereka mengira bahwa ide tersebut tidak masuk akal.

“Di mana kami akan dapat menemukan seseorang untuk membuat tanda itu? Apakah itu akan cukup besar? Apakah itu akan diperhatikan? Apakah akan dibenci? Jadi kami memiliki banyak pertanyaan dan kekhawatiran yang berbeda, tetapi Alhamdulillah, kami dapat melaluinya,” kata Siddiqui.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement