Senin 21 Sep 2020 22:09 WIB

Pemkot Surabaya Bangun Tiga Lapangan Latihan di Samping GBT

Pembangunan lapangan sebagai persiapan menyambut gelaran Piala Dunia U-20.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Mobil melintas di jalan menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/9/2020). Pembangunan jalan untuk mempermudah akses menuju stadion itu guna menyambut Piala Dunia U-20 pada 2021.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Mobil melintas di jalan menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/9/2020). Pembangunan jalan untuk mempermudah akses menuju stadion itu guna menyambut Piala Dunia U-20 pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai mengerjakan tiga lapangan latihan yang ada di sisi utara Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Ini sebagai persiapan menyambut gelaran Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan dari tiga lapangan latihan yang mulai dikerjakan, hanya dua lapangan latihan yang digunakan sebagai penunjang Piala Dunia U-20. Sebab, sesuai keputusan yang diterima Pemkot, hanya empat lapangan latihan yang diminta di Kota Surabaya.

Baca Juga

"Jadi dua lapangan latihan yang mulai kita bangun, ditambah Stadion 10 November dan juga Lapangan Thor. Tapi kita akan tetap bangun 3 lapangan latihan di situ, siapa tahu nanti bisa disewakan,” kata Risma di Surabaya, Senin (21/9).

Risma mengaku, sejak biding, Pemkot Surabaya sudah mengusulkan dan sudah menyiapkan lima lapangan latihan ditambah satu lapangan utama, yaitu Stadion GBT. Namun di tengah perjalanan, diputuskan satu lapangan latihan di Stadion Bangkalan. Besar kemungkinan satu lapangan latihan yang akan dibangun di samping GBT itu tidak akan dipakai dalam ajang tersebut.

“Tidak apa-apa kita akan tetap bangun tiga lapangan latihan di samping GBT itu, karena siapa tahu nanti bisa disewakan,” ujar Risma.

Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya, Iman Kristian memastikan, pembangunan tiga lapangan latihan itu sudah mulai dikerjakan oleh pihak ketiga selaku pemenang lelang. Sebab, sudah ada pemenang lelangnya dan mereka langsung bergerak mengerjakan lapangan tersebut.

“Jadi, beberapa waktu lalu sudah ada pemenang lelangnya dan saat itu pula langsung dimulai pengerjaannya. Pekerjaannya itu dimulai dari pengurugan tanah, pengukuran dan disesuaikan elevasinya,” kata Iman.

Iman mengungkapkan, anggaran pembangunan tiga lapangan itu dilakukan oleh dua dinas sekaligus, yaitu Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) dan DPRKP-CKTR. Anggaran yang dikeluarkan oleh Dispora akan mengcover pembangunan lapangan, pembangunan drainase, penyiraman, dan penanaman rumput.

Sedangkan anggaran yang dikeluarkan oleh DPRKP-CKTR akan mengcover pembangunan tribun penonton, ruang ganti, kamar mandi, pemasangan tiang lampu dan lampu lapangan yang nantinya 1.500 lux. “Anggaran yang dikeluarkan oleh Dispora sekitar Rp 25 miliar dan DPRKP-CKTR juga sekitar Rp 25 miliar,” kata dia.

Iman menjelaskan, pembangunan ini akan terus dikebut supaya semuanya bisa selesai sesuai target. Ia juga menyebut target pembangunan tiga lapangan latihan itu selesai sekitar Desember 2020.

“Karena pekerjaannya ini paralel, maka kami yakin Desember sudah bisa selesai,” kata dia.

Iman menjelaskan, Pemkot Surabaya juga terus menyiapkan dua lapangan latihan lainnya. Yaitu di Stadion 10 November dan lapangan Thor. Khusus untuk Stadion 10 November, posisinya saat ini sudah selesai semua renovasinya, tinggal menunggu pertumbuhan rumput lapangan.

“Sedangkan kalau lapangan Thor, sesuai arahan dari PSSI hanya tinggal mengganti rumput lapangan, dan saat ini masih kita diskusikan anggarannya. Kami yakin semuanya bisa selesai Desember 2020 mendatang,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement