Selasa 22 Sep 2020 16:15 WIB

Penerapan Protokol Kesehatan Jadi Fokus Persiapan Liga 1

Para fans tak boleh membuat kerumunan di luar stadion

Red: Agung Sasongko
Sejumlah pemain Persib Bandung menjalani sesi latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (25/8). Tim Persib Bandung kembali menggelar latihan untuk mengembalikan stamina dan kerja sama tim sebagai persiapan kompetisi Liga Indonesia jika dimulai kembali usai dihentikan sementara akibat pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah pemain Persib Bandung menjalani sesi latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (25/8). Tim Persib Bandung kembali menggelar latihan untuk mengembalikan stamina dan kerja sama tim sebagai persiapan kompetisi Liga Indonesia jika dimulai kembali usai dihentikan sementara akibat pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan protokol kesehatan menjadi fokus utama bergulirnya lanjutan Liga 1 Indonesia pada 1 Oktober. Apabila ada masyarakat yang kedapatan memaksa datang ke stadion maka klub bisa diganjar dengan hukuman kalah.

Sanksi itu diungkapkan langsung komisaris Persib Bandung Umuh Muchtar setelah mengikuti Manager Meeting Extraordinary Competition beberapa hari lalu di Bandung. Menurutnya, meski dalam pertandingan salah satu klub menang atas lawannya, mereka bisa diputuskan kalah apabila ditemukan penonton yang nekat datang ke stadion.

Baca Juga

"Sekarang bukan dikurangi poin tapi bisa dianggap kalah. Mudah-mudahan kepada semua Bobotoh sayang lah kepada Persib, kalau sudah tidak pandemi kita bebas lagi nonton tidak masalah," ujar Umuh dalam laman Liga Indonesia yang dipantau di Jakarta, Selasa (22/9).

Dalam rapat itu Umuh mengatakakan bahwa operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) meminta kepada setiap klub untuk mengarahkan suporternya agar tak datang ke stadion karena laga dipastikan digelar tanpa penonton.