Selasa 22 Sep 2020 16:52 WIB

Jerinx Diberi Waktu Seminggu Susun Eksepsi

Jrx SID merupakan terdakwa lontaran kebencian ke IDI Bali.

Petugas memantau pelaksanaan sidang lanjutan secara daring terhadap drummer Superman is Dead I Gede Ari Astina alias Jerinx di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Selasa (22/9/2020). Pengadilan Negeri Denpasar menyelenggarakan sidang kedua kasus dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik yang dilaporkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali tersebut dengan agenda pembacaan dakwaan kembali setelah pada sidang perdana lalu terdakwa Jerinx berserta kuasa hukumnya melakukan aksi walk out atau keluar dari persidangan
Foto: ANTARAFikri Yusuf
Petugas memantau pelaksanaan sidang lanjutan secara daring terhadap drummer Superman is Dead I Gede Ari Astina alias Jerinx di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Selasa (22/9/2020). Pengadilan Negeri Denpasar menyelenggarakan sidang kedua kasus dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik yang dilaporkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali tersebut dengan agenda pembacaan dakwaan kembali setelah pada sidang perdana lalu terdakwa Jerinx berserta kuasa hukumnya melakukan aksi walk out atau keluar dari persidangan

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Majelis Hakim yang diketuai oleh Ida Ayu Adnya Dewi memberikan waktu satu minggu kepada pihak I Gede Ary Astina alias Jrx SID atau Jerinx guna menyusun eksepsi (pembelaan untuk menolak perkara) yang akan disampaikan pada sidang mendatang. "Kita kasih kesempatan menanggapi dakwaan dari JPU dan kita kasih waktu satu minggu," ucap Ketua Majelis Hakim Ida Ayu Adnya Dewi dalam sidang virtual Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (22/9).

Hakim menanggapi kuasa hukum dari terdakwa Jrx, di antaranya I Wayan Suardana, Sugeng Teguh Santoso, bersama 10 advokat lainnya yang mengajukan eksepsi pada agenda sidang virtual mendatang. Majelis hakim yang diketuai oleh Ida Ayu Adnya Dewi mengatakan permintaan pihak terdakwa telah dimusyawarahkan dengan majelis hakim berdasarkan kop kalender persidangan yang disepakati.

Baca Juga

Anggota majelis hakim, I Made Pasek, menjelaskan kop kalender persidangan telah disusun hingga pada keputusan akhir. Kata dia, rencana persidangan yang dibuat apabila nantinya pada tahap-tahap pemeriksaan ada yang tidak dilakukan, kemudian tidak dilanjutkan.

Pengacara Jrx SID, Sugeng Teguh Santoso, menanggapi majelis hakim atas penyusunan kop kalender tersebut bahwa sebaiknya kalender persidangan itu disusun sampai putusan sela terlebih dulu. "Mungkin hakim punya kebijaksanaan untuk dakwaan itu dibatalkan, mungkin saja kebijaksanaan majelis hakim sudah disampaikan kalau putusan sela membawa implikasi untuk proses pemeriksaan pembuktian juga dijadwalkan. Kami berusaha mengikuti dan terkait surat kami yang ditujukan kepada MA mohon juga menjadi pertimbangan," ucapnya.

Ketua majelis hakim, Ida Ayu Adnya Dewi, mengatakan akan mempertimbangkan permohonan dari pihak terdakwa. Selain itu, meminta penasehat hukum, terdakwa dan jaksa penuntut umum tetap mengikuti persidangan yang telah disepakati.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum Otong Hendra Rahayu membacakan kembali isi surat dakwaan dalam sidang virtual tersebut. Dalam dakwaan pertama, Jaksa membacakan bahwa terdakwa dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi berupa unggahan pada akun Instagram @jrxsid milik terdakwa pada 13 Juni 2020 dan 15 Juni 2020 yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) kepada IDI Bali.

Atas perkara ini, Jrx didakwa dengan dua Pasal yaitu pertama Pasal 28 ayat (2) Jo. Pasal 45A ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Dalam dakwaan kedua, Jrx didakwa dengan Pasal 27 ayat (3) Jo Pasal 45 ayat (3) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement