REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prof Dr KH Didin Hafidhuddin ditetapkan sebagai Ketua Pembina Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) masa khidmat 2020-2025, menggantikan Prof Dr Ir H AM Saefuddin. Dalam sambutan di rapat pleno, Didin menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
"Memimpin Dewan Da'wah ini sangat berat tetapi merupakan tugas yang sangat mulia, karena meneruskan kepemimpinan Allahuyarham Bapak Mohammad Natsir," ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Selasa (22/9).
Didin mengharapkan dukungan penuh dari para pihak di DDII dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan DDII menjadi organisasi dakwah yang kuat, solid dan teladan. Selain itu, tiga pilar dakwah yaitu masjid, kampus dan pesantren harus mendapatkan prioritas dalam penguatan program dakwah. Tentunya ini menjadi tugas para pengurus baru DDII yang saat ini sedang disusun oleh tim formatur.
Adapun Saefuddin, yang menyerahkan jabatan ketua pembina kepada Didin, menyampaikan permohonan maaf kepada para pembina, pengurus dan pengawas DDII beserta seluruh jajarannya. Dia menyampaikan, jika selama dua periode kepemimpinan ada kekurangan dan hal yang kurang berkenan, mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. "Semoga pimpinan dan kepengurusan yang baru akan lebih baik lagi dan membawa kemajuan untuk Dewan Da'wah," ujarnya.
Sementara itu, Dr Adian Husaini ditetapkan sebagai ketua umum DDII masa khidmat 2020-2025, menggantikan Drs Mohammad Siddik MA. Penetapan ketua pembina dan ketua umum DDII diambil dalam rapat pleno 22 September 2020 yang berlangsung di kantor pusat DDII di Jakarta Pusat. Keputusan ini disepakati berdasarkan hasil musyawarah para anggota pembina DDII, dipimpin langsung oleh Didin.
Rapat pleno tersebut dihadiri 11 orang dari 13 orang pembina yang ada. Ke-11 anggota pembina DDII hadir langsung melalui Zoom dan mewakilkan kepada anggota pembina lainnya. Mereka adalah Prof AM Saefuddin, KH Cholil Ridwan, Ustaz Mas'adi Sulthani MA, Dr Adian Husaini, H Hardi M Arifin, Prof Maman Abdurrahman, Prof Dr KH Didin Hafidhuddin, Drs. Harriri Hadi, Taufiq Ismail, KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i dan KH Abdul Wahid Sahari.
Dengan hadirnya 11 orang dari 13 orang Pembina DDII dalam rapat pleno, maka rapat telah mencapai kuorum dan keputusan rapat dinyatakan sah. Rapat pleno Pembina DDII juga menetapkan pengurus inti DDII. Posisi sekretaris umum dipegang oleh Drs Avid Solihin, MM, dan bendahara umum dijabat oleh H Mohammad Tsauri Halimi, serta H Bachtiar Bakar sebagai Ketua Pengawas.
Pada rapat pleno ini, Pembina DDII juga membentuk dan mengesahkan tim formatur yang terdiri dari tujuh orang, yang langsung bekerja. Ketujuh orang tersebut yakni tiga orang dari Pembina, ditambah empat orang dari Pengurus Inti Dewan Da'wah terpilih.
Tugas tim formatur adalah, pertama, menyusun konsep struktur Dewan Da’wah Pusat untuk satu periode kepengurusan ke depan (lima tahun). Kedua, melengkapi anggota pengurus dan pengawas untuk lima tahun kedepan. Tim formatur akan bekerja sampai dengan 28 September 2020 dan akan melaporkan hasil kerjanya pada rapat pleno badan pembina pada 29 september 2020.