Rabu 23 Sep 2020 16:53 WIB

Pemerintah Pastikan Realisasi Dana Kesehatan Dipercepat

Belum signifikannya realisasi anggaran sebab insentif tenaga medis dibayar triwulanan

Sejumlah tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap untuk memasukan peti mati berisi jenazah pasien Covid-19 (ilustrasi). Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) memastikan pemerintah akan mempercepat realisasi anggaran kesehatan.
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap untuk memasukan peti mati berisi jenazah pasien Covid-19 (ilustrasi). Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) memastikan pemerintah akan mempercepat realisasi anggaran kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) memastikan pemerintah akan mempercepat realisasi anggaran kesehatan mulai Oktober 2020. Khususnya terkait insentif bagi tenaga kesehatan.

Baca Juga

"Kementerian Kesehatan akan mengucurkan anggaran kesehatan lebih cepat pada Oktober dan Desember dalam jumlah besar," kata Sekretaris Eksekutif I Komite PC-PEN Raden Pardede dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (23/9).

Menurut dia, hingga 16 September 2020, realisasi anggaran kesehatan dalam PC-PEN baru mencapai Rp 18,45 triliun atau 21,1 persen dari pagu Rp 87,55 triliun, sejak program ini digulirkan Juni 2020. Dia menjelaskan belum signifikannya realisasi itu karena pembayaran khususnya insentif kesehatan bagi tenaga medis dilakukan sekali dalam tiga bulan.

"Ke depan, ini diusahakan menjadi sekali sebulan, jadi akan cukup lancar. Nanti tingkat penyerapan anggaran kesehatan itu meningkat signifikan," kata Raden.

Hingga akhir 2020, ia menjelaskan, pagu anggaran kesehatan dalam PC-PEN sebesar Rp 87,55 triliun diperkirakan realisasinya mencapai 96 persen atau sekitar Rp 84 triliun. Karena belum ada pembayaran vaksin dalam jumlah besar.

Nantinya, sisa anggaran itu sebesar Rp 3,53 triliun akan dialihkan atau direalokasi untuk program lain salah satunya perlindungan sosial. Dengan adanya realokasi anggaran dalam PC-PEN itu, pemerintah optimistis seluruh pagu anggaran PC-PEN mencapai Rp 695,2 triliun terserap 100 persen hingga akhir tahun ini.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga mengantisipasi delapan daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah (pilkada) agar tidak terjadi peningkatan kasus melalui pelacakan (tracking), penelusuran (tracing) dan pengujian (testing) serta pengadaan tempat perawatan pasien Covid-19. "Memang ada beberapa daerah yang mengalami tekanan besar tingkat infeksi tinggi. Itu akan jadi prioritas di samping tambahan dana untuk mitigasi kemungkinan problem saat pilkada," kata Raden.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement