Kamis 24 Sep 2020 06:09 WIB

BRI Hadirkan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan Pertama

BRILSP merupakan LSP perbankan pertama yang membuktikan kompetensi dengan sertifikasi

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan BRILSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang merupakan lembaga sertifikasi profesi perbankan pertama di Indonesia.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan BRILSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang merupakan lembaga sertifikasi profesi perbankan pertama di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk menghadirkan BRILSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang merupakan lembaga sertifikasi profesi perbankan pertama di Indonesia. Adapun sertifikat ini untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berdaya saing global.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan harus menyiapkan orang dan talenta-talenta yang dicari oleh BRI yang harus memenuhi tiga kriteria unggul yakni intelegensi capital yang kuat, psychology capital yang baik dan social capital yang tinggi.

"BRI melayani nasabah yang UMKM maka biaya operasionalnya tinggi. Jadi dua yang kita transformasi, yaitu digital dan kultur. Kunci dari transformasi itu kultur-nya, human capitalnya. Membangun human capital itu membangun kultur, tidak bisa mengandalkan sinten (siapa), tetapi relay pada sistem," ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (23/9).

Menurutnya visi perseroan sebagai The Most Valuable Bank In South East Asia dan Home to The Best Talent, maka bekerja BRI harus menjadi 'game' yang menarik dan pekerja berkompetisi mengikuti aturan main yang juga menarik.

"Maka tugas perusahaan adalah menyiapkan sistem. Program-programnya adalah membangun sistem, supaya masing-masing individu mampu merencanakan suksesnya sendiri dan semua transparan dan kredibel," ucapnya.

Sementara Direktur Human Capital BRI Herdy Harman mengatakan proses rekrutmen perseroan memperhatikan banyak hal mulai dari karakter berupa intelegensi capital, psychological capital, dan social capital.

"Pada sisi potensi masa depan, BRI memperhatikan future ready competence seperti kompetensi yang dilihat dari sisi creative, innovative, data driven, adaptive, collaborative, digital library, maupun achievement orientation," ucapnya.

Sebagai salah satu realisasi dari talent development, BRI pun meluncurkan BRILSP yang akan melakukan pembuktian kompetensi dengan sertifikasi profesi pada bidang kompetensi tertentu. BRILSP merupakan LSP perbankan pertama yang telah berdiri sejak 29 Oktober 2019 dan telah mendapat Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dimana sertifikat yang dikeluarkan telah diakui secara nasional di Indonesia dan Asia Tenggara.

Selain hal tersebut, BRILSP mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), sehingga akan memiliki nilai tambah dan daya saing bagi para pekerja BRI Group. BRILSP memiliki 22 skema uji kompetensi, 31 asesor yang siap melakukan pengujian kompetensi dengan target peserta uji sebanyak 33.046, jumlah tersebut akan bisa bertambah sesuai dengan pengembangan skema sertifikasi dan target peserta dari semua BRI Group.

“Dengan hadirnya BRILSP, diharapkan menambah kekuatan BRI dalam mengembangkan SDM yang kompeten dan ahli dalam setiap bidang tugasnya,” ucapnya.

Dalam mencari talenta-talenta terpilih, BRI secara proaktif melakukan talent scouting ke berbagai universitas terbaik di Indonesia, bahkan hingga keluar negeri dengan berbagai program seperti scholarship, internship, dan contest. BRI juga membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik di Indonesia Timur dan juga memberikan kesempatan bagi para difabel.

Program rekrutmen dilakukan di beberapa channel dan melalui berbagai program seperti halnya BFLP (Brilian Future Leader Program), BNLP (Brilian Next Leader Program), dan BBOP (Brilian Banking Officer Program). Adapun program seleksi yang sistematis, BRI menjaring para bintang yang mumpuni secara akademis dan secara non akademis atau social behavior juga memiliki prestasi dan perilaku yang sesuai dengan budaya perusahaan.

Herdy menuturkan melalui berbagai inisiatif komunikasi untuk membangun employer branding, BRI berupaya menarik para talenta terbaik untuk bergabung membangun bangsa. BRI juga didukung oleh learning organization yang mumpuni dan terintegrasi lewat BRI Corporate University yang merupakan pengejawantahan "kawah candradimuka" bagi talenta-talenta brilian.

Menurutnya sistem pendidikan yang dibangun diselaraskan dengan perkembangan bisnis terkini sekaligus mampu menjawab tantangan masa depan. Pemanfaatan platform digital yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja telah dikombinasikan dengan knowledge management system serta didukung oleh subject matter expert, akan memperkuat peran BRI Corporate University dalam mencetak pemimpin-pemimpin masa depan.

"Untuk mengawal performance driven culture, kami menyusun performance management yang obyektif dan akuntabel melalui penetapan key performance indicator setiap individu yang sejalan dengan misi perusahaan," ucapnya.

Menurutnya talent management system yang akuntabel juga dirancang dengan data driven yang komprehensif, sehingga proses identification (talent mapping), selection (talent committee), development (program pendidikan) dan succession (talent pool) dapat dilakukan secara valid dalam suatu sistem yang disebut Brilliance. Tentunya, lanjut Herdy, sistem ini akan sangat membantu manajemen untuk menetapkan keputusan-keputusan strategis terkait talent management secara akurat.

“Apabila dilakukan secara kesisteman mulai dari menemukannya, mengembangkannya dan meretain-nya dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, akademisi, korporasi, community dan pemerintah," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement