REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Pemerintah Hungaria dikabarkan menyetujui rencana Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) untuk mengizinkan 20 ribu penonton datang langsung ke Puskas Arena di Budapest, Jumat (25/9) mendatang.
Laga tersebut akan mempertemukan juara Liga Champions, Bayern Muenchen dengan jawara Liga Europa, Sevilla. Namun, rencana ini diprediksi tidak akan berjalan mulus. Jika stadion dibuka untuk umum, maka setidaknya sepertiga tribun stadion berkapasitas 60 ribu penonton itu akan terisi.
Pasalnya, sebagian pihak tidak merasa antusias terhadap rencana memasukkan penonton untuk menyaksikan pertandingan langsung. Dalam laporan The National, Jumat (29/5), presiden federasi sepak bola Jerman, Fritz Keller menyatakan tidak akan menyaksikan laga tersebut secara langsung.
"Kami harus bertanggungjawab menangani pandemi ini," kata Keller.
Pelatih Bayern Muenchen, Hansi Flick kurang lebih bersikap senada dengan Keller. Ia mengaku tidak begitu tertarik dengan rencana pembukaan stadion bagi masyarakat umum.
"Saya tidak begitu mengerti hal ini. Ada ratusan fans Bayern yang sudah membeli tiket tapi justru sudah mengajukan pengembalian. Hanya kurang dari 1.000 orang yang akan berangkat," ujar dia.
Sementara dari kubu Sevilla, diperkirakan supporter yang hadir sekitar 500 sampai 3.000 orang karena jarak yang cukup jauh dari Spanyol bagian selatan.
Kendati begitu, pelatih Sevilla, Julen Lopetegui menegaskan tetap bersemangat menghadapi Bayern. Ia tidak gentar menantang tim yang menyandang status treble winners.
"Kami akan menghadapi tim terbaik di dunia. Tapi kami tidak akan menyerah, meski sangat menghormati Bayern," ucapnya.
Tuai Kontroversi
Di satu sisi, Piala Super Eropa menuai kontroversi karena berpindah tempat. Sebelumnya, ajang tahunan tersebut seharusnya digelar di Porto, Portugal. Namun karena Portugal sudah menggelar perempatfinal plus final Liga Champions di Lisbon, UEFA memilih memindahkan arena Piala Super Eropa ke kota lain.
Walikota Porto, Rui Moreira mengancam akan membawa persoalan ini ke meja hijau. Menurutnya, UEFA tidak menepati janji sesuai kerjasama awal.
"Mereka melanggar perjanjian dengan alasan pandemi. Saya tidak yakin jika di Budapest juga tidak terkena pandemi," ucapnya.