Jumat 25 Sep 2020 05:55 WIB

Deretan Cerita Ketangguhan Pasukan Elite Ottoman Janissari

Pasukan elite Janissari terkenal dengan ketangguhannya.

Pasukan elite Janissari terkenal dengan ketangguhannya.  Parade pasukan Janissari illustrasi
Foto: wikipedia
Pasukan elite Janissari terkenal dengan ketangguhannya. Parade pasukan Janissari illustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Pasukan khusus Kesultanan Ottoman Turki, Janissari, terkenal dengan satuan militer elite pada masa itu. Micah Azzir, seorang sejarawan Turki dari Istanbul yang melakukan penelitian tekait Janissari, mengisahkan ketangguhan pasukan elite ini ketika menghadapi pasukan Kristen gabungan kelims dari Kerajaan Hongaria dan Kerajaan Prancis di Varna Bulgaria.

Sultan Murad II saat itu memerintahkan Janissari menumpas tentara bayaran Eropa serta Pangeran Wallachia Transilvania Vlad II, yang juga ayah dari Vlad III Draculea yang terkenal kejam dan bengis. Para Janissari menembaki Pasukan Vlad II. Dan, Janissari memenangkan pertempuran Varna pada 1436. “Saat itu, Raja Hungaria tewas,” ujar Azzir.

Baca Juga

Pada 2 April 1453, Sultan Mehmed II atau Muhammad al-Fatih memerintahkan pasukan Turki Usmani memulai serangan terbesar ke pusat Kekaisaran Bizantium di Romawi Timur. Turki Usmani menyerang dinding tebal Kota Konstantinopel.

Kurang lebih 6.000 Janissari dikerahkan Sultan Mehmed II al-Fatih bersama 80 ribu pasukan Turki Usmani lainnya. Dalam serangan laut, Laksamana laut Turki Usmani dipimpin seorang Janissari  berhasil membakar armada laut galley Bizantium. Mereka sukses menewaskan 12 ribu pasukan Bizantium.

Sultan Mehmed II al-Fatih sukses memenangkan perang setelah memerintahkan sebagian armada kapal Angkatan Laut Turki Usmani untuk diangkat melewati daratan. Dengan begitu, mereka dapat melewati jebakan rantai di sekitar Golden Horn menuju Laut Marmara.

Sesampainya di sana, secara bersamaan, lebih dari 10 ribu pasukan bersama seluruh armada Turki Usmani menyerang Kota Konstantinopel pada hari berikutnya. Mereka menyerang dengan senjata unggulan, meriam ukuran raksasa “Orban”.

Penyerangan ini berakhir setelah Sultan Mehmed II berhasil mengambil Kota Byzantium. Kemudian, kota ini diubah menjadi ibu kota baru Turki Usmani, Istanbul.

 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement