Ahad 27 Sep 2020 18:17 WIB

Penyebab Berat Badan tak Turun Meski Sudah Diet

Tidur adalah aktivitas yang sering diabaikan saat orang ingin menurunkan berat badan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Berat badan tidak kunjung turun meski sudah diet (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Berat badan tidak kunjung turun meski sudah diet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda sedang melakukan diet untuk menurunkan berat badan? Namun diet Anda belum juga berhasil? Kira-kira apa penyebabnya?

Berikut adalah alasan mengapa timbangan Anda tidak bergerak saat mengikuti diet atau rencana makan sehat, seperti dilansir di laman Insider, Ahad (27/9).

Diet ini tidak adaptif dengan perubahan tubuh Anda

Jika berat badan Anda sudah turun karena diet, Anda mungkin telah mencapai apa yang disebut "dataran" karena adaptasi metabolik. Itu berarti tubuh Anda yang lebih kecil mungkin membutuhkan jumlah kalori yang berbeda dibandingkan saat Anda pertama kali memulai rencana baru.

"Jika Anda kelebihan berat badan secara medis, Anda bisa menurunkan 20 pon hingga 30 pon (9-13 kilogram) dalam beberapa bulan dengan makan jumlah kalori yang tepat. Itu tidak akan bertahan selamanya," ujar ahli diet berlisensi, Fatimah Fakhoury.

Bagi beberapa orang, olahraga lebih efektif untuk menurunkan berat badan sehingga kebutuhan kalori mereka tetap sama dan mereka tetap akan menurunkan berat badan.

Diet tidak memiliki cukup kalori

Makan terlalu sedikit (katakanlah, 1.000 kalori sehari) dapat mencegah Anda menurunkan berat badan juga. "Ketika tidak makan cukup, tubuh Anda kelaparan dan tidak akan kehilangan berat badan ekstra, karena dia membutuhkan simpanan energi tersebut untuk membuat Anda tetap hidup," kata Fakhoury.

Membatasi asupan secara serius juga bisa membuat Anda terlalu lelah untuk melakukan aktivitas fisik, apalagi membuat Anda tidak bahagia. Rencana tersebut mendorong Anda untuk "menyimpan" semua kalori Anda untuk satu kali makan malam.

Makan semua kalori pada satu kali makan besar dibandingkan sepanjang hari benar-benar memperlambat metabolisme Anda. Hal tersebut juga dapat menghambat penurunan berat badan.

Jika makan terlambat, itu bisa menjadi sangat bermasalah. Pasalnya Anda kemungkinan besar kelaparan dan menginginkan makanan yang banyak dan lezat dibandingkan makanan yang lebih seimbang. Penelitian menunjukkan mengonsumsi makanan besar pada pagi hari dikaitkan dengan penurunan berat badan.

Tidak cukup tidur

Tidur adalah aktivitas yang sering diabaikan ketika seseorang ingin menurunkan berat badan. Padahal, tidur adalah salah satu faktor penting.

Sebaiknya Anda tidur delapan jam pada malam hari. Sebuah studi menemukan, tidur hanya empat jam dalam semalam menyebabkan Anda makan 559 lebih banyak kalori pada hari berikutnya. Penelitian lain menunjukkan, mengurangi tidur tiga jam semalam selama 10 malam menyebabkan Anda sulit mengurangi lemak.

"Kurang tidur dapat mengaktifkan hormon kelaparan, dan juga karena terjaga lebih lama menyisakan lebih banyak kesempatan untuk makan," kata personal trainer, Ben Carpenter.

Diet tidak seimbang

Ini bukan hanya tentang seberapa banyak Anda makan, tapi juga tentang apa yang Anda makan. Diet seimbang dengan banyak makanan utuh akan mendukung penurunan berat badan.

Protein adalah komponen yang sangat penting dari diet penurunan berat badan berkelanjutan. Protein juga memengaruhi hormon pengatur nafsu makan yang dapat menyebabkan Anda mengurangi ngemil.

Sulit konsisten

Jika Anda membatasi asupan makanan (dan minuman) empat hari sepekan, namun tidak 'berhati-hati' pada tiga hari lainnya, maka Anda tidak akan menurunkan berat badan. JUstru, Anda mungkin menambahnya. Itulah mengapa pentingnya menemukan pola makan yang berkelanjutan untuk Anda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement