Selasa 29 Sep 2020 11:44 WIB

48 Orang Berinteraksi dengan Menag Dites Swab, Ini Hasilnya

Menag terkonfirmasi positif covid-19.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
48 Orang Berinteraksi dengan Menag Dites <em>Swab</em>, Ini Hasilnya. Foto: Menag Fachrul Razi
Foto: Dok Kemenag
48 Orang Berinteraksi dengan Menag Dites Swab, Ini Hasilnya. Foto: Menag Fachrul Razi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Fachrul Razi dinyatakan positif Covid-19 pada 17 September 2020. Sehubungan itu, Kemenag melakukan penelusuran kontak (contact tracing) terhadap orang-orang yang sempat berinteraksi dengan Menag.

"Kita sudah melakukan tracing. Total ada 48 orang yang dinilai pernah berinteraksi dengan Menag. Mereka sudah dites swab dan semua hasilnya negatif," kata Jubir Kemenag, Oman Fathurrahman dalam keterangannya kepada Republika pada Selasa (29/9).

Baca Juga

Menurut Oman, selain anggota keluarga, mereka yang diswab, yakni jajaran pimpinan Kementerian Agama, termasuk Wamenag, Staf Ahli dan Staf Khusus, sejumlah Dirjen dan Direktur, Sekretaris Menteri, serta tim protokol dan humas yang melekat dalam kegiatan Menag. "Total ada 32 orang," ucap Oman.

Tracing dan swab juga dilakukan untuk sejumlah pejabat Kanwil Kemenag NTB dan UIN Mataram. Sebab, giat Menag terakhir sebelum dinyatakan positif Covid-19 yakni ke Nusa Tenggara Barat.

"Ada 16 orang hasil tracing. Semua sudah dilakukan tes swab dan hasilnya negatif," kata Oman.

Selain itu, mekanisme tracing juga dilakukan secara mandiri oleh para pihak yang melakukan kontak dengan Menag selama kunjungan kerja di NTB, seperti Gubernur NTB dan Tuan Guru Turmudzi, dan sejauh ini hasilnya negatif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement