REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan terus mengupayakan relaksasi untuk menggairahkan kembali bisnis yang ada di sektor transportasi laut. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus H Purnomo mengatakan terus mengupayakan relaksasi khususnya saat pandemi Covid-19.
“Kami berikan diskresi relaksasi sertifikasi kapal, perizinannya, kru kapal, dan lainnya. Kami berikan penundaan diskresi supaya tetap bisa beroperasi dengan baik, bahkan kita maksimalkan sistem online,” kata Agus dalam webinar Balitbanghub, Selasa (30/9).
Selain itu, Agus memastikan saat ini beberapa pelabuhan yang dikelola Pelindo juga sudah menerapkan diskon tarif. Dia menilai hal tersebut dilakukan agar lebih kompetitif dan menggerakan kembali perekonomian.
Agus mengakui sejak Februari hingga April 2020 jumlah penumpang kapal sangat turun secara signifikan. Sementara untuk angkutan barang, Agus mengatakan penurunan hanya sedikit bahkan dapat dikatakan cukup stabil.
Hanya saja, Agus menuturkan saat ini mulai terlihat perkembangan yang lebih positif. “Setelah April, Mei, dan hingga sekarang sudah ada kenaikan tapi stagnan, penumpang sudah mulai naik,” ungkap Agus.
Selain relaksasi, Agus memastikan saat ini edukasi protokol kesehatan dalam operasional transportasi laut terus dilakukan. “Terbiasa jaga jarak, pakai masker, sering cuci tangan, masyarakat mulai mengikuti kebiasaan baru ini. Jadi bisa menyesuaikan sebaik-baiknya, aktivitas ekonomi bisa lebih berjalan,” ungkap Agus.
Sementara itu, saat ini Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) tengah mengkaji strategi pemulihan transportasi laut, sungai, danau, dan penyebrangan bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Kepala Balitbanghub Umiyatun Hayati Triastuti mengatakan pandemi Covid-19 memang akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, Umiyatun menegaskan upaya upaya sigap untuk menyelamatkan nyawa penduduk Indonesia perlu dilakukan agar optimisme perekonomian dapat muncul.
Umiyatun menilai, sektor maritim bukan hanya berfungsi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi saja namun juga sebagai simbol kekuatan dan kedaulatan negara. Bahkan, kata Umiyatun, berperan juga untuk menyatukan wilayah yang tersebar di Indonesia.
“Oleh karena itu perlu adanya pemulihan bisnis sektor transportasi perairan di saat dan pascapandemi,” tutur Umiyatun.