Rabu 30 Sep 2020 14:41 WIB

PDIP Dorong Cakada Kreatif dalam Berkampanye

PDIP melarang tegas paslon berkampanye dengan melibatkan banyak massa.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Djarot Saiful Hidayat (kiri)
Foto: ANTARA/Moch Asim
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Djarot Saiful Hidayat (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mendorong agar calon kepala daerah (cakada) yang diusung PDI Perjuangan kreatif dalam melakukan kampanye ke masyarakat. PDIP melarang tegas paslon berkampanye dengan melibatkan banyak massa.

"Partai tetap melarang kampanye massal dengan menggelar konser musik," kata Djarot kepada Republika, Rabu (30/9).

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyebut ada 1.338 kecamatan penyelenggara pilkada terkendala jaringan. Untuk kegiatan kampanye di daerah-daerah yang terkendala jaringan internet tersebut, Djarot mengatakan kampanye tetap bisa dilakukan tatap muka dan dialogis secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Bisa dilakukan Kampanye tatap muka  dan dialogis secara terbatas dengan peserta maksimal 50 orang dilakukan di dalam gedung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat atau bisa dilakukan di luar gedung dengan peserta 100 orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya.

Selain itu, PDIP juga menyiasatinya dengan cara melakukan kampanye keliling atau door to door dengan membagikan brosur profil kandidat, visi-misi atau stiker kandidat. Anggota Komisi II DPR tersebut menambahkan, PDIP juga sudah membentuk tim  penegakan disiplin pencegahan dan penanggulangan penularan covid 19 di semua dpc dan dpd yang menyelenggaran pilkada 2020.

"Apabila ada paslon dari PDI Perjuangan yang melakukan pelanggaran terhadap protokol kesehatan, partai akan memberikan teguran dan peringatan," ucapnya.

"Prinsipnya, partai mendukung penuh kerja dari satgas covid 19 dan siap berkoordinasi di lapangan untuk bersinergi dlm mencegah sekaligus memutus mata rantai penularan covid 19," imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement