Sabtu 23 Nov 2024 23:40 WIB

Andika-Hendi Siapkan Satgas Anti Politik Uang Jelang Pencoblosan Pilgub Jateng

Praktik politik uang menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi Pilgub Jateng 2024

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah Jenderal TNI (purn) Andika Perkasa (kiri) dan Hendrar Prihadi (kanan) diperkenalakan kepada kader PDI Perjuangan lainnya saat pengumuman bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (26/8/2024). PDIP mengumumkan 60 calon kepala daerah yang terdiri dari enam bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur, 38 bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati, serta 16 bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota untuk ikut dalam Pilkada serentak 2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah Jenderal TNI (purn) Andika Perkasa (kiri) dan Hendrar Prihadi (kanan) diperkenalakan kepada kader PDI Perjuangan lainnya saat pengumuman bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (26/8/2024). PDIP mengumumkan 60 calon kepala daerah yang terdiri dari enam bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur, 38 bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati, serta 16 bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota untuk ikut dalam Pilkada serentak 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi), telah menyiapkan satgas anti politik uang di seluruh Jateng. Satgas itu dibentuk menjelang waktu pencoblosan yang bakal dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.

Hendi mengungkapkan, satgas yang dibentuk timnya itu bertugas melakukan pengintaian dan penangkapan praktik politik uang yang rawan terjadi jelang hari pencoblosan. "Ada bonus bagi yang bisa menangkap dan melaporkan (praktik politik uang) ke Bawaslu, yang angkanya juga lumayan. Artinya, mari kita bekerja untuk bangsa ini sesuai prosedural yang berlaku," kata Hendi di Semarang, Sabtu (23/11/2024).

"Pokoknya kalau ada bukti, kita sudah perintahkan untuk tangkap dan bawa ke Bawaslu," tambah Hendi.

Menurut Hendi, praktik politik uang menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi Pilgub Jateng 2024. "Meskipun kadang-kadang ini enggak masuk akal. Masak dengan pemilih 28 juta harus pakai uang sih. Coba kalau kita ambil 18 juta saja, dikali Rp100 ribu, itu sudah 1,8 triliun. Terus gimana itu mikirnya," ucapnya.

Karena itu, Hendi berharap masyarakat lebih cerdas memilih pasangan calon yang dapat membawa Jateng ke arah lebih baik. "Inginnya kita kan provinsi ini enggak kalah dengan provinsi yang ada di barat dan timur. Jawa Tengah ini punya segalanya yang kemudian harus dikelola dengan baik ke depannya," kata mantan wali kota Semarang tersebut.

Awak media pun sempat bertanya kepada Hendi tentang apa yang bakal dilakukannya pada masa tenang menjelang pencoblosan. Hendi mengungkapkan akan lebih banyak melakukan aktivitas pengajian dengan keluarga dan tim sukses.

"Kita siapkan diri kita, keluarga, dan tim sukses untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah lewat pengajian. Mas (Bambang) Pacul juga sudah minta untuk seluruh pendukung berpuasa di hari tenang, terus sorenya kita buka puasa bersama. Kalau teman-teman wartawan mau ikut buka puasa bersama juga boleh," kata Hendi.

Masa tenang Pilkada Serentak 2024 akan berlangsung pada 24-26 November 2024. Dalam Pilgub Jateng 2024, pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi diusung PDIP. Mereka menghadapi pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement