Rabu 30 Sep 2020 15:27 WIB

Jokowi Harap Vaksin Covid-19 Hadir Akhir 2020 atau Awal 2021

Jokowi menyebut sekitar 170 sampai 180 juta orang akan disuntik vaksin Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Pekerja membersihkan layar iklan pesan layanan masyarakat terkait penanganan COVID-19 di Jakarta, Ahad (27/9/2020). Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa penanganan pandemi COVID-19 membutuhkan kedisiplinan dan kerja keras dari seluruh komponen bangsa.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Pekerja membersihkan layar iklan pesan layanan masyarakat terkait penanganan COVID-19 di Jakarta, Ahad (27/9/2020). Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa penanganan pandemi COVID-19 membutuhkan kedisiplinan dan kerja keras dari seluruh komponen bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan, vaksinasi terhadap 170 juta sampai 180 juta orang. Ia pun optimistis, pemberian vaksin ini akan bisa dilakukan pada akhir tahun atau pada awal 2021 nanti.

“Moga-moga insyaallah nanti di akhir tahun atau awal tahun depan itu vaksinnya sudah bisa disuntikkan. Tapi supaya bapak ibu tahu, yang disuntik itu kurang lebih 170-180 juta, coba butuh berapa bulan?” ujar Jokowi saat memberikan Bantuan Modal Kerja (BMK) di halaman tengah Istana Merdeka, Rabu (30/9).

Baca Juga

Jokowi menegaskan, pemerintah akan terus bekerja keras menghadapi pandemi Covid-19 dan dampaknya serta menyiapkan vaksinasi untuk masyarakat. Namun demikian, ia mengingatkan, pemerintah tak bisa bekerja sendirian menghadapi krisis saat ini.

Seluruh pihak termasuk masyarakat harus membantu pemerintah menghadapi pandemi ini dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

“Ini memerlukan kerja keras kita semuanya,” tambahnya.

Jokowi meminta agar masyarakat dan para pelaku usaha kecil bisa bertahan dan berusaha lebih keras menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi hingga keadaan kembali normal. Untuk membantu meringankan beban para pelaku usaha kecil, Presiden pun memberikan bantuan modal kerja senilai Rp 2,4 juta.

“Kita tahu semuanya sekarang memang kondisinya yang tidak mudah, kondisinya semuanya berada pada posisi yang sulit baik itu yang pengusaha gede, pengusaha di tengah, pengusaha kecil, atau pengusaha mikro semua memang kondisinya sulit. Tidak ada yang tidak,” kata Jokowi.

Ia juga menyampaikan, krisis ini tak hanya dihadapi oleh Indonesia saja. Namun, juga ratusan negara lainnya mengalami hal yang sama.

Hingga kini, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 masih mematangkan sasaran dan prioritas kelompok masyarakat yang akan mendapat vaksin Covid-19. Satgas menargetkan vaksinasi bisa dimulai pada awal 2021.

"Kami sedang mengkaji tentang sasaran prioritas vaksin sesuai dengan kelompok risikonya dan begitu juga dengan elemen yang diperlukan dalam vaksinasi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (29/9).

Pemerintah rencananya akan memberikan vaksin kepada enam kelompok masyarakat prioritas yaitu (1) petugas kesehatan yaitu 1.317.656 orang; (2) kontak erat 50 ribu orang; (3) pelayanan publik 715.766 orang; (4) masyarakat 92.286.877 orang; (5) tenaga pendidik 4.361.197 orang; (6) aparatur negara (pemerintah dan anggota legislatif) sebanyak 3.720.004 orang sehingga totalnya 102.451.500.

photo
Harga vaksin Covid-19 dari Sinopharm China - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement