REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya yang berjudul Ad-Da' u wa ad- Dawa' (Terapi Penyakit Hati) menuliskan, merasa terasing dari orang lain pasti dialami pelaku maksiat, terutama terhadap orang-orang baik di antara mereka. Jika keterasingan itu menguat, dia pun makin jauh dari mereka. Akibatnya, orang itu tidak dapat memperoleh berkah dengan mengambil manfaat dari orang shalih tersebut.
Pelaku maksiat ini semakin dekat dengan hizbusy syaithan (golongan syaitan) sesuai dengan kadar jauhnya dia dari hizbur Rahmaan (golongan Allah). Rasa terasing ini akan bertambah kuat, bahkan semakin merajalela, sampai-sampai mempengaruhi hubungannya dengan isteri, anak, kerabat, bahkan terhadap jiwanya; hingga kamu melihatnya merasa asing meskipun terhadap diri sendiri.
Sebagian Salaf berkata:"Aku pernah bermaksiat kepada Allah, lalu kurasakan bahwa kemaksiatan itu mempengaruhi tingkah laku isteri dan hewan tungganganku."