Rabu 30 Sep 2020 18:50 WIB

Maksiat Bisa Membuat Pelakunya Merasa Terasing

Pelaku maksiat bisa merasa terasing di antara orang baik.

Maksiat Bisa Membuat Pelakunya Merasa Terasing. Foto: Maksiat dan murtad merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Foto: Deviantart.net/ca
Maksiat Bisa Membuat Pelakunya Merasa Terasing. Foto: Maksiat dan murtad merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya yang berjudul Ad-Da' u wa ad- Dawa' (Terapi Penyakit Hati) menuliskan, merasa terasing dari orang lain pasti dialami pelaku maksiat, terutama terhadap orang-orang baik di antara mereka. Jika keterasingan itu menguat, dia pun makin jauh dari mereka. Akibatnya, orang itu tidak dapat memperoleh berkah dengan mengambil manfaat dari orang shalih tersebut.

Pelaku maksiat ini semakin dekat dengan hizbusy syaithan (golongan syaitan) sesuai dengan kadar jauhnya dia dari hizbur Rahmaan (golongan Allah). Rasa terasing ini akan bertambah kuat, bahkan semakin merajalela, sampai-sampai mempengaruhi hubungannya dengan isteri, anak, kerabat, bahkan terhadap jiwanya; hingga kamu melihatnya merasa asing meskipun terhadap diri sendiri.

Baca Juga

Sebagian Salaf berkata:"Aku pernah bermaksiat kepada Allah, lalu kurasakan bahwa kemaksiatan itu mempengaruhi tingkah laku isteri dan hewan tungganganku."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement