Jumat 02 Oct 2020 12:45 WIB

Pesan Wapres untuk Polri di Pilkada 2020 Saat Pandemi

Pilkada 2020 tak seperti pesta demokrasi sebelumnya yang digelar pada situasi normal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden Maruf Amin saat menghadiri Webinar Internasional Antar Rois Syuriah PCINU di berbagai dengan Tema Diplomasi Santri dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia, Selasa (15/9).
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat menghadiri Webinar Internasional Antar Rois Syuriah PCINU di berbagai dengan Tema Diplomasi Santri dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia, Selasa (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan kepada jajaran Polri untuk mempersiapkan dan antisipasi dengan baik pelaksanaan Pilkada 2020. Ma'ruf mengingatkan, pelaksanaan Pilkada 2020 tidak seperti pesta demokrasi sebelumnya yang digelar pada situasi normal.

"Namun Pandemi Covid-19 ini tentunya mengandung tantangan tersendiri bagi jajaran Polri," ujar Ma'ruf saat menghadiri Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Tinggi (Sespimti) Polri Pendidikan Reguler ke-29 Tahun 2020 secara daring, Jumat (2/10).

Baca Juga

Ma'ruf menjelaskan, di satu sisi Polri dituntut untuk konsentrasi dalam penanganan Covid-19, tetapi juga di sisi lain harus menjamin keamanan terhadap berlangsungnya proses Pilkada. Ia mengatakan, dalam situasi normal Polri telah memiliki pengalaman dan kemampuan yang tidak diragukan, termasuk dalam mengawal Pilpres 2019 dan Pilkada 2018. Namun hal ini tentu berbeda karena Pandemi dan Pilkada memiliki konteks yang berbeda.

Karena itu, ia mengingatkan perlunya antisipasi dan persiapan matang jajaran Polri. Namun, tetap menjaga netralitas sebagai aparat negara.

"Khususnya terkait potensi pelanggaran seperti hoaks dan black campaign, money politics, mobilisasi massa dan kegiatan-kegiatan yang berpotensi melanggar protokol kesehatan masa pandemi," kata Ma'ruf.

Ia pun terus mendorong Polri konsisten dan komitmen menjaga kedisiplinan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Karena selama vaksin pencegahan dan obat penyembuh belum tersedia, kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan menjadi satu-satunya cara yang paling efektif mencegah penularan virus Covid-19.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memaksa seluruh tatanan menyesuaikan dengan protokol kesehatan. "Pelaksanaan tatanan baru ini memerlukan pengawalan di semua lini sehingga seluruh masyarakat mematuhinya, tanpa kecuali," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement