Sabtu 03 Oct 2020 00:35 WIB

Ratusan Perajin Batik Cirebon Dirumahkan Terdampak Covid-19

Pesanan batik yang merosot membuat ratusan perajin batik terpaksa dirumahkan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nora Azizah
Pesanan batik yang merosot membuat ratusan perajin batik terpaksa dirumahkan (Foto: ilustrasi perajin batik)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pesanan batik yang merosot membuat ratusan perajin batik terpaksa dirumahkan (Foto: ilustrasi perajin batik)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pandemi Covid-19 membuat nasib para pengrajin batik di Cirebon dan Indramayu memprihatinkan. Pesanan batik merosot sehingga mereka terpaksa merumahkan karyawannya.

"Saat pandemi Covid-19 ini, nasib pengrajin batik menyedihkan," ujar Ratnawati, isteri dari anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, di Indramayu, Jumat (2/10).

Baca Juga

Ratnawati mencontohkan, dari perajin batik di Cirebon yang menjadi binaannya, semula memiliki 400 orang karyawan. Namun akibat sepinya pesanan batik, pengrajin tersebut terpaksa merumahkan 300 karyawannya sejak Maret lalu.

"Jadi kini hanya tinggal 100 orang karyawan," kata Ratnawati.